Aksi ribuan mahasiswa menuntut Presiden Joko Widodo munduru di beberapa kota Indonesia akhir ini dinilai menguntungkan pihak oposisi.
- Banyak Keluarga Di Sidoarjo Belum Terima KIS dan KIP, Kusnadi Dorong Pemerintah Optimalkan Pendataan
- Harapan Warga Surabaya Menjelang Pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Baru
- Hasil Survei, Masyarakat Puas dengan Program Makan Bergizi Gratis
Adian menegaskan, mahasiswa harus bisa menjelaskan tolak ukur tuntutan mereka, karena mirip dengan nada isu yang dilempar pihak oposisi.
"Alat ukurnya sama dengan elite politik yang sering mengungkit harga telur dan tempe," tambah anggota Komisi VII DPR tersebut.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak boleh dipandang sebelah mata lagi oleh Presiden Joko Widodo. Sebab, imbas dari pelemahan rupiah hingga Rp 15 ribu per dolar telah membuat mahasiswa bangun dari tidurnya.
Mahasiswa di daerah mulai turun ke jalan untuk menyuarakan kegelisahan atas perekonomian tanah air yang sedang merosot. [RMOL]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ribuan Massa Sambut AHY di Pati, Terdengar Teriakan AHY Presiden
- Hari Pertama Cak Imin Kampanye di Surabaya, Ini Lokasi yang Dikunjunginya
- Hindari Pidana Subsider, Terpidana Jasmas Surabaya Syaiful Aidy Bayar Denda Rp 100 Juta