Calon Presiden RI Prabowo Subianto prihatin dengan kasus korupsi dana bantuan bencana yang melibatkan pejabat.Hal itu disampaikan Prabowo saat korban bencana tsunami, gempa, dan likuifaksi di Palu, Sigi, dan Donggala.
- DPR Gelar Rapat Paripurna Pengesahan Anggota KPU-Bawaslu RI Periode 2022-2027
- Anies Baswedan: Betawi Telah Menjadi Simpul Keindonesiaan
- KH Dimyati Rois Jimat bagi PKB
Praktik korupsi hingga ke dana korban bencana, sambung Prabowo, membuktikan bahwa bangsa Indonesia memiliki pekerjaan berat dalam memberantas rasuah.
Karena itu, dirinya bersama Sandiaga Salahuddin Uno mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk berjuang bersama menyelamatkan bangsa dan menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi.
"Kita masih punya pekerjaan yang berat kita harus selamatkan masa depan bangsa kita semua, kita harus memiliki pemerintah yang tidak korup. Ini panggilan untuk bangsa dan negara kita. Itu perjuangan saya, itu perjuangan kita semua,†tutur Prabowo.
Praktik korupsi penanganan bencana alam kerap terjadi di berbagai sektor pemerintahan di Indonesia. Seperti kasus korupsi dana rehabilitasi gempa bumi di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk pembangunan gedung SD dan SMP yang melibatkan anggota DPRD, kepala dinas dan pihak kontraktor.
Selain itu, ada juga kasus korupsi pembangunan gedung shelter tsunami di daerah Pandeglang, Banten senilai Rp 18 miliar. Teranyar, KPK mengungkap praktik korupsi dalam proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Tahun Anggaran 2017-2018 dalam proyek pengadaan pipa High Density Polyethylene (HDPE) di Bekasi dan daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Honor Tak Cair, Saksi Partai Perindo Lapor Bawaslu Probolinggo
- Temui Gus Mus, Ganjar Bahas Situasi Indonesia Terkini
- Heran, Swasta Bisa Jual BBM Murah Sedangkan Pertamina Jual Mahal Masih Mengaku Rugi