Suyitno, pria 50 tahun ini tercatat sebagai manusia pemberani. Pasalnya, dia nekat dikubur hidup-hidup selama tiga hari di pemakaman Dusun Winong, Desa Jambangan, Kecamatan Paron, Ngawi, Jawa Timur.
- Diduga Tak Penuhi Izin, DPRD Jombang Didesak Sidak PT PCI
- Wabup Probolinggo Sebutkan Calon Untuk Jadi Sekda 2024
- Nikmati Ayam Pedas Legendaris di Banyuwangi Art Week 2023
Namun Suyitno enggan menceritakan apa yang dialami selama berada di dalam kubur. Menurutnya itu sangat rahasia.
"Apa yang saya alami tidak boleh diceritakan. Dulu saya malah pernah tujuh hari melakukan puasa ngluwang. Tujuan puasa saya ini hanya untuk meminta keselamatan dari Tuhan, itu saja,†terang Suyitno usai ‘dibangkitkan’ dari kubur, Kamis (4/10).
Dijelaskan Suyitno, ritual puasa pendem yang ia lakukan tata caranya sama persis dengan mengubur orang mati. Tubuhnya dibungkus dengan kain kafan lalu diikat sebanyak tiga bagian seperti mayat.
Makam Suyitno baru dibongkar warga sekitar pukul 17.00 WIB Kamis sore. Itu pun atas permintaan dirinya setelah dikubur selama tiga hari.
Warga dan kerabat yang melakukan pembongkaran awalnya khawatir dengan keselamatan Suyitno. Namun nyatanya, pria tersebut dikeluarkan dalam kondisi masih hidup.
Sebenarnya ritual puasa pendem ini tidak sekali saja dilakukan Suyitno. Setiap bulan suro, Suyitno mengaku selalu menjalani ritual ekstrem tersebut. Hanya saja ritual pendem itu dilakukan di area tanah belakang rumahnya sendiri.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jelang Ramadhan, Kelompok Kyai Muda Gelar Pelatihan Bilal di Mojokerto
- Reog Ponorogo Masuk Nominasi Yang Diusulkan Ke UNESCO, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Beri Dukungan
- China Besar Kepala Karena Indonesia Tidak Sungguh-sungguh Memilih Jalan Kedaulatan