Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkolaborasi dengan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dengan meluncurkan program "Guru Pembangun Peradabanâ€.
- Peringati Hari Anak Nasional 2021, Pemkot Bersama FA Surabaya Gelar Campaign Webinar
- Pemkot Surabaya buka ‘Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya’ untuk Mahasiswa
- Guru Bahasa Arab asal Gambiran Harumkan Nama Banyuwangi di Tingkat Nasional
Peluncuran program yang digelar di lantai 5 Graha Sawunggaling Surabaya ini, dihadiri oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan, dan Direktur Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Indonesia, Maria Kresentia.
Hadir pula, kepala sekolah SD - SMP, serta ratusan guru agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) se-Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, program ini akan diterapkan di semua sekolah SD dan SMP baik swasta maupun negeri se-Surabaya. Nantinya, program ini akan dikemas dalam bentuk semenarik mungkin agar siswa dapat menerima pesan dengan baik.
"Jadi itu nanti anak-anak diajarkan tidak boleh nyontek dan harus disiplin. Membangun karakter yang baik untuk anak dalam bentuk permainan, sehingga anak-anak senang menerimanya," kata Risma dikutip Kantor Berita mengawali sambutannya, Kamis (5/12).
Pada kesempatan itu, Risma juga berpesan kepada para guru agar terus mengajarkan pada anak didiknya untuk bersikap jujur.
Termasuk saat mereka menginginkan sesuatu, agar dilakukan dengan kerja keras terlebih dahulu.
Misalnya, jika di sekolah anak-anak ingin mendapatkan nilai bagus, maka harus belajar.
"Bukan didapat dari cara yang mudah. Harus belajar dan tidak menyontek,†ujarnya.
Dengan demikian, maka anak-anak tersebut akan mempunyai karakter. Sebab, untuk membangun karakter anak, harus mulai diterapkan sejak dini.
Karena itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya ini pun meminta kepada Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya untuk menerapkan cinta Indonesia dan cinta tanah air kepada para pelajar.
"Makanya melalui Dispendik saya minta anak-anak untuk cinta Indonesia, cinta tanah air sejak dini. Itu karena kita semua beragam,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Beri Pengarahan pada Guru dan Kepala Sekolah, Wali Kota Eri Cari Skema Optimalkan BOPDA untuk Swasta yang Membutuhkan
- SMA Negeri di wilayah Magetan Rata rata Berlakukan Pungutan
- Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari Unair, Gubernur Khofifah Orasi Ilmiah Reformasi Perlindungan Sosial untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan