Program Qur’an Massive Seperti Apa?

Dramacoustic yang menjadi agenda tahunan dari program English Massive (Emass) kembali digelar.


Abu Bakar mengungkapkan Dramacoustic English Massive ini sebenarnya untuk mengukur sejauh mana program yang telah berjalan selama empat tahun ini bermanfaat.

"Nah ternyata indikatornya bagus semua. Kita akan lanjutkan English Massive karena program ini salah satu program yang dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Mas Abu ini menjelaskan setelah sukses dengan English Massive Pemerintah Kota Kediri membuat program Qur'an Massive.

"Kita akan lebih dalam lagi mempelajari Al-Qur'an secara gratis untuk masyarakat Kota Kediri. Tentunya mereka akan diberikan banyak hal selain membaca Al-Qur'an dan mengartikan. Intinya kita ingin ciptakan generasi di Kota Kediri yang unggul dan berdaya saing serta memiliki kesalihan," jelasnya.

Mas Abu menambahkan bahwa metode dalam Qur'an Massive harus membuat anak-anak nyaman dan senang.

"Kita bisa adopsi dari English Massive. Anak-anak harus fun dalam belajar. Mungkin nanti belajarnya selain di Musala atau Masjid bisa di luar maupun di taman-taman yang ada. Kita akan coba seperti itu," ujarnya.

Dengan adanya English Massive dan Qur'an Massive, Mas Abu berharap generasi penerus di Kota Kediri dapat menjadi generasi yang unggul dan memiliki kesalihan sosial.

"Supaya anak-anak kita ini tidak jadi orang yang pintar namun keblinger. Kita ingin mereka jadi orang yang pintar dan bermanfaat. Insya Allah kalau sudah seperti itu tidak ada lagi yang namanya teroris. Karena mereka tidak mudah ditipu apalagi didoktrin," pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan ini Ketua PCNU Kota Kediri Abu Bakar Abdul Djalil, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Kediri Fauzan Saleh, perwakilan instansi vertikal Kota Kediri, para Kepala OPD terkait, camat, tutor Emass, penanggung jawab Emass, dan LPTQ.[ndik/aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news