Kebanggaan pemerintah atas pujian dari Bank Dunia dirasa aneh oleh sejumlah aktvis. Pasalnya, kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang terombang-ambing tak menentu.
- BTN Kembali Salurkan Bantuan Rp500 Juta Bagi Korban Banjir NTT
- Harga Kopi Gayo Anjlok, Petani Disarankan Beralih ke Tanaman Lain
- bank bjb Raih Indonesia Best CMO Award 2024 dari Warta Ekonomi
Kebanggaan ini sempat diutarakan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Katanya, Bank Dunia menyebut perhitungan utang Menteri Keuangan Sri Mulyani sangat cermat.
Luhut berujar, pernyataan Bank Dunia itu bertolak belakang dengan kelompok aktivis yang selama ini mengkritik kebijakan utang. Sebab, Bank Dunia telah mengapresiasi bahwa utang Indonesia masih sangat prudent dan hati-hati.
“Dianggap Ibu Ani (Sri Mulyani) dan Kemenkeu melakukan perhitungan sangat cermat," ungkap Luhut kepada wartawan, Jumat (19/6).
Bagi Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule kebanggaan yang disampaikan Menko Luhut itu merupakan hal yang aneh. Terlebih sang pemuji adalah lembaga yang bertugas memberi utangan bagi negara kurang mampu.
“Aneh, bangga dan senang dipuji World Bank,” ujarnya kepada redaksi, Senin (22/6).
Pujian itu, menurutnya, menjadi wajar lantaran Indonesia adalah negara yang rajin berutang. Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga alumni Direktur Pelaksana World Bank.
“Bagaimana Sri Mulyani tidak dipuji, kan untungin World Bank. Kan rajin utang, dengan bunga tinggi pula. Dan Menkeu Sri Mulyani juga kan mantan petinggi World Bank,” geramnya.
Iwan Sumule menilai Sri Mulyani sebagai mantan orang Bank Dunia merupakan menteri yang tidak kreatif. Sebab, jurus yang dilakukan selama menjadi menteri hanya mengandalkan utang dan pungutan pajak rakyat.
“Menteri yang tidak kreatif, tahunya ngutang dan meras rakyat dengan pajak. Iya nggak sih?” tutupnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gelar Misi Dagang di Kalbar, Gubernur Khofifah: Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi Lewat Penguatan Konektivitas Antar Daerah
- Upaya Industri Pengolahan Udang di Situbondo Perbesar Pasar Domestik
- Surabaya Printing Expo Resmi Dibuka, Peluang Pengusaha Grafika untuk Berinovasi