Responsif Kritik, Bupati Plus Wabup Ngawi Launching Perawatan Jalan Kabupaten

Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar bersama Dwi Rianto Jatmiko melakukan launching perawatan jalan.
Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar bersama Dwi Rianto Jatmiko melakukan launching perawatan jalan.

Lantaran ruas jalan di wilayah Ngawi yang tidak begitu mulus membuat banjir kritikan dari masyarakat ke pemerintah daerah setempat.


Pun, pengaduan langsung direspon  oleh pemerintah daerah dengan segala upayanya ditengah situasi pandemi Covid-19. 

Terbukti Bupati plus Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar dan Dwi Rianto Jatmiko bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Moh. Sodiq Triwidiyanto dibantu tenaga teknis dari DPUPR Ngawi melakukan launching perawatan jalan di ruas jalan Ngawi-Jogorogo tepatnya masuk Dusun Madiasri, Desa Jururejo, Ngawi Kota.

"Ketika ada masukan kritik maupun saran dari seluruh warga masyarakat Ngawi baik langsung maupun lewat medsos maka dinas terkait harus responsif terkait pengaduan itu. Dan hari ini kita launching kegiatan perawatan jalan," terang Ony Anwar Bupati Ngawi, Jum'at, (2/4).

Dijelaskan Ony, untuk saat ini normalisasi jalan sifatnya masih supporting mengingat pada prinsipnya semua akses jalan di Ngawi harus riggid beton. Karena keterbatasan anggaran yang tercover kedalam APBD 2021 maka solusinya masih sebatas normalisasi sebelum dilakukan rigid pavement atau cor beton.

Untuk normalisasi jalan di Ngawi bebernya, sementara dilakukan pada 20 kilometer dengan kategori jalan rusak parah terhitung sampai akhir 2021 yang tersebar di 7 titik ruas jalan. Sedangkan peningkatan mutu jalan (rigid pavement) yang bakal direalisasikan 2022 mendatang. 

Antara lain Kedungglagah-Kendung, Pelang-Kedunggalar, Geneng-Tempuran dan terakhir ruas jalan di Budug masuk Kecamatan Kwadungan sepanjang 1,6 kilometer. Ony menegaskan, peningkatan mutu jalan yang dimulai digarap tahun depan tersebut memang semuanya harus memakai sistim rigid pavement sesuai Permenhub.

"Untuk tahun berikutnya (2022-red) kita intervensi rigid beton semuanya karena sesuai perintah Permenhub kita jalan kabupaten itu harus mampu menopang tonasenya minimal 8 ton. Kalau di Ngawi jika tidak di rigid beton tidak akan awet dan pastinya dilakukan secara bertahap sampai lima tahun kedepan insyallah akan selesai," kupasnya.

Sementara itu dijelaskan sebelumnya, dari panjang jalan milik Kabupaten Ngawi totalnya mencapai 744 kilometer namun sekitar 33,5 persen diantaranya dalam kondisi rusak atau 282 kilometer. Titik kerusakan mayoritas berada di jalan antar desa dan kecamatan. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news