Ribuan warga muslim Bangladesh turun ke jalan melakukan aksi protes. Mereka menolak kunjungan Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi ke Bangladesh pada 17 Maret mendatang.
- Lebih Dari 50 Orang di Surabaya Alami Keracunan Masakan Daging Kurban
- Serang Bar, Seorang Warga Ditembak Mati Pasukan Keamanan
- Berduka Ali Yafie Wafat, Din Syamsuddin: Indonesia Kehilangan Tokoh Ulama Kharismatik
Muslim Bangladesh mengajukan protes keras terhadap Modi atas bentrokan komunal di New Delhi yang menewaskan puluhan orang muslim dan melukai 400 orang lainnya, seperti dituliskan Sputnik News, Minggu (8/3).
Protes warga Bangladesh ini telah membuat kemacetan lalu lintas. Warga memblokir beberapa ruas jalan, dan mereka berbondong-bondong berkumpul di Masjid Nasional Baitul Mukarram di Dhaka. Massa mengeluarkan ancamannya.
“Kami tidak akan membiarkan dia datang ke sini. Jika pemerintah membatalkan undangan tersebut, kami akan menutup bandara pada 17 Maret itu!”
Menurut mereka, Modi mendukung pembunuhan Muslim yang tidak bersalah di India dan melindungi kekerasan komunal di sana.
Massa diorganisir oleh organisasi bersama yang dibentuk oleh 46 partai Islam di Bangladesh.
Para pemimpin demonstrasi itu juga mendesak forum-forum dunia termasuk PBB dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengambil tindakan tegas terhadap pemerintahan Modi.
Para pengunjuk rasa melemparkan batu ke poster-poster Modi dan membakar potretnya, serta meneriakkan slogan-slogan dan membawa spanduk bertuliskan, “Berhenti membunuh Muslim di Delhi dan Kashmir” dan “Selamatkan Muslim India”.
Narendra Modi dijadwalkan mengunjungi Dhaka dalam peringatan 100 tahun kelahiran pendiri Bangladesh Bangabandhu Sheikh Mujibur Rahman pada 17 Maret. Modi akan hadir bersama para tamu lainnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jurnalis Tunisia Ditangkap gegara Kritik Presiden
- Pengungsi Perempuan Rohingya Meninggal di Atas Kapal
- Diduga Terlilit Rentenir, Seorang Ibu di Madiun Tenggak Racun di Hadapan 2 Anaknya hingga Meninggal