Luas wilayah dan jumlah penduduk yang besar, seharusnya bisa membuat Indonesia menjadi pemimpin negara kawasan Asia Tenggara atau ASEAN.
- Tak Mampu Lawan Mafia Minyak Goreng, Agusdono: Mendag Lebih Baik Mundur
- Sektor Perbankan Tersandung Rasuah Pajak, Presiden Jokowi Harus Pecat Sri Mulyani
- Prabowo Tiba di Mesir untuk Hadiri KTT D8 dan Ketemu El-Sisi
Berdasarkan data tahun 2020, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa.
Selain penduduk, luas wilayah Indonesia juga membentang dengan beragam sumder daya baik hayati dan mineral.
"Indonesia dari segi luas, jumlah penduduk, lokasi strategis, potensi ekonomi, Indonesia harusnya jadi pemimpin Asia Tenggara," kata begawan ekonomi, Rizal Ramli dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL dalam cuitan akun Twitter pribadinya, Sabtu (27/2).
Rizal menyebut jalan menjadi pemimpin ASEAN, pernah diseriusi di masa dua presiden awal Indonesia. Yakni, Soekarno dan Soeharto.
"Itu yang terjadi zaman Soekarno, Soeharto. Hari ini 'antara ada dan tiada'," cetusnya.
Lanjut Rizal, Indonesia hari ini tidak lebih dari ekor ekonomi dari China di mana saat ini terlibat perang dagang dengan Amerika Serikat. Dan Indonesia, pada masa lalu dikenal sangat dengat dengan transaksi ekonomi bersama AS.
Pemilik akronim RR ini pun memberikan sindiran halus, bahwa perubahan kiblat ekonomi Indonesia akan menjadi jalan untuk memimpin Asia Tenggara.
"Karena (Indonesia kini) hanya follower Beijing. Setelah si itu, kita akan ubah RI nomor satu di ASEAN," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Demi Jaga Marwah Polri, Saleh Daulay: Joseph Paul Zhang Harus Diadili
- Larangan Mudik Penting Untuk Tekan Covid-19, Asalkan Pemerintah Konsisten
- Saking Asyiknya Menikmati Muktamar, Gus Yahya Sampai Lupa Tidur