Bergulirnya isu penundaan Pemilu 2024 diyakini sengaja digaungkan pihak-pihak di sekitar Presiden Joko Widodo yang banyak memiliki masalah korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
- Musda Golkar Ngawi Dipercepat, Mau Memenangkan Calon Tertentu?
- Konsolidasi Relawan Tatak Untuk Pemenangan Tom Liwafa Di Dapil Jatim 1
- PKB Jatim Usulkan Gus Ami Capres 2024
Dengan penundaan pemilu yang berimbas pada perpanjangan masa jabatan presiden, maka pihak-pihak yang tersandung KKN ini akan "aman".
"Kebanyakan orang di sekitar Presiden Jokowi memiliki masalah KKN. Mereka berhasil menumpuk kekayaan luar biasa besarnya, dan mereka takut kalau ada pimpinan baru, bisa-bisa pada hilang semua itu," kata begawan ekonomi, Rizal Ramli dalam obrolannya bersama Refly Harun dikutip Kantor Berita Politik RMOL dari kanal YouTube Refly Harun, Jumat siang (4/3).
Orang-orang tersebut, kata RR, sapaan Rizal Ramli, terus berusaha mencari cara untuk memperpanjang jabatan Jokowi setelah wacana presiden tiga periode mentah.
"Ini merupakan garansi buat pejabat yang selama ini sangat takut, yang selama ini menyalahgunakan kekuasaan agar mereka terlindungi. Kedua, mereka tetap bisa ngangkangi jabatannya, anggota DPR nambah 3 tahun lagi, bupati, gubernur, Ketua MPR, DPR dan sebagainya," kata RR.
Padahal, kata RR, kekuasan seperti itu haram. Namun saking rakusnya pihak-pihak tersebut, banyak yang ingin mengangkangi kekuasaan.
"Nah saya bingung, tokoh-tokoh ini sedemikian takutnya terhadap perubahan. Mereka pikirkan, sehabis Jokowi mesti (harus ada) boneka baru yang bisa diatur-atur. Yang bisa melindungi tindakan mereka yang koruptif dan melanggar hukum," pungkas RR.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Satgas BLBI Seharusnya Bergerak Cepat dan Senyap Tanpa Festivalisasi Media
- DKPP Nyatakan Komisioner KPU Jember Ahmad Susanto Tidak Langgar Kode Etik
- Dewan Kolonel Vs Dewan Kopral Tanda Perpecahan di Internal PDIP, Bambang Pacul: Liar Pikiranmu