Candaan Walikota Surabaya Tri Rismaharini tentang zona merah Covid-19 terus menuai kritik. Mayoritas sepakat bahwa candaan politisi PDIP itu tidak pada tempatnya.
- Masinton Pasaribu: PDIP Tetap Dengan Trah Bung Karno
- Komisi D Dan Pemprov Resmikan Bus Trans Jatim Koridor III, Agung Mulyono Berharap Rute Baru Segera Dibuka
- Pemerintah Terbitkan SKB Terkait Netralitas ASN
Salah satu yang melancarkan kritik adalah pemerhati public health, Roy Suryo. Menurutnya, candaan Tri Risma tidak pada tempatnya untuk disampaikan.
“Ini "canda" seorang walikota yang seharusnya berempati dan tanggung jawab terhadap daerahnya karena masuk "Zona Merah”, kok tidak pada tempatnya, ya?” tuturnya kepada redaksi, Minggu (22/3).
Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menegaskan bahwa wabah mematikan asal Wuhan, China itu tidak pantas untuk dijadikan bahan candaan. Apalagi lebih dari 300 ribu orang di seluruh dunia telah terjangkit dan sebanyak 13 ribu orang meninggal dunia.
“Ini pandemi serius, bu cyantik, tidak sepantasnya dibuat "candaan" apalagi dikait-kaitkankan PDIP begini,” tutupnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Tri Risma sempat berkelakar saat diminta tanggapan mengenai penetapan Surabaya sebagai zona merah Covid-19 oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Menurutnya, Surabaya memang berada dalam zona merah karena PDIP.
"Ya, memang zona merah, karena PDI-P," kata politisi PDIP itu pada Sabtu (21/3).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kenaikan Upah Minimum 2022 Dinilai Berdampak Positif Bagi Buruh
- Masyarakat Dihadapkan pada Banyak Persoalan, HMI Ancam Gelar Aksi Besar-besaran
- Pimpin Jateng 9 Tahun Cuma Berhasil Pangkas 1 Juta Kemiskinan, Kualitas Ganjar Dipertanyakan