Pakar ekonomi Indonesia, DR Rizal Ramli menegaskan, Ekonomi itu bukan infrastruktur saja. Ekonomi itu adalah tentang harga-harga stabil dan kemakmuran rakyat Indonesia.
- Letjen TNI Ganip Warsíto Buka Tournament Bola Volly Putra Salim Cup 2023 di Dampit
- Di Depan Ribuan Kader Bojonegoro, AHY Instruksikan Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
- Wartawan Banyuwangi Desak DPRD Berkirim Surat Sampaikan Aspirasi Penolakan RUU Penyiaran ke Fraksi-Fraksi DPR RI
Ditambahkannya, ekomi Indonesia saat ini terjadi defisit neraca perdagangan, sebesar minus 8,3 miliar US dollar akibat impor bertambah sedangkan eksportnya turun jauh. penurunan itu, setara dengan Rp 118 triliun lebih.
Angka minus 8,3 miliar dollar itu terjelek sejak 1975. Defisit current account yang sangat menentukan nilai tukar itu juga negative dan jelek sekali,†terang mantan Menko Bidang Maritim Kabinet Jokowi-JK ini.
Defisit keuangan inilah, kata Rizal, membuat posisi Indonesia di warna merah, padahal Thailand turun sedikit, lalu negara lainnya masih masih bagus.
Artinya selain masalah global, sebenarnya badan kita kurang kuat dan kurang sehat. Sehingga (negara) kita sakit,†ujarnya.
Jadi sebaiknya pemerintah jujur pada rakyat. Katakan saja dimana letak kelemahan ekonomi yang harus diperbaiki selain adanya factor ekonomi internasional.
Tapi selama ini pejabat kita hanya menyalahkan factor internasional saja, tidak mengakui kelemahan,†jelasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- GMNI: Gerakan Mahasiswa Harus Jadi Gerakan Moral, Bukan Meraih Kekuasaan
- Kebijakan Gubernur NTT Soal Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Diminta Dipertimbangkan Ulang
- Sembako Kena Pajak, Prodem Banyuwangi: Katanya Dulu di Kantong Ada Rp 11 Ribu Triliun