Melalui SK Menteri Kesehatan No. HK.01.07/MENKES/324/2019, Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya.
- Pemkot Surabaya Beberkan Program Penguatan Kualitas Pendidikan PAUD Holistik Integratif Selama 2024
- Siswa Butuh Pengembangan Karakter, Dewan Ngawi Minta Pendidikan Tatap Muka Segera Digelar
- 97 Pelajar Ikuti Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Paskibraka Surabaya 2024
Dia berharap dengan diperolehnya predikat RS Pendidikan itu, peminat FK Unusa terus meningkat.
"Kami juga telah menerima tentang penambahan jumlah mahasiswa FK dari Kemenristekdikti. Awalnya hanya diperbolehkan menerima 50 mahasiswa baru, kini bisa menerima hingga 100 mahasiswa baru. Tentu penambahan itu seiring dengan fasilitas yang kami miliki dan akreditasi yang telah diperoleh,†tuturnya.
Jazidie menjelaskan, FK Unusa menerima mahasiswa sejak tahun 2014. Angkatan Pertama sudah lulus S1 kedokteran dan sekarang sedang menjalani panitera klinik atau dokter muda di RSI Jemursari.
Selain RS Pendidikan Jemursari, juga didukung dua rumah sakit lain, yakni RSI A. Yani dan RS Ibu dan Anak Nyai Ageng Pinatih di Grersik. Semua rumah sakit itu ada dalam satu yayasasan, yakni Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis).
Semua ini disiapkan sebagai tempat pembelajaran klinik/profesi bagi mahasiswa kedokteran Unusa yang telah menyelesaikan pendidian S1 kedokteran.
Selain tiga rumah sakit itu, FK Unusa juga menjalin kerjasama dengan rumah sakit dan puskesmas di daerah serta pondok pesantren.
"Dengan praktik di RS maupun klinik kesehatan jejaring, lulusan Unusa memiliki pengalaman untuk memperkaya keterampilan dan pengetahuan mereka dalam mengelola pasien. Baik pasien di perkotaan maupun di daerah yang penanganannya tentu berbeda,†terangnya.
Jazidie mengungkapkan, mahasiswa FK Unusa diarahkan pada kedokteran pencegahan dan bukan penyembuhan (kuratif). Ini sejalan dengan program Indonesia sehat, di mana lulusan Unusa bisa lebih memahami bagaimana menjaga warga masyarakat dalam kondisi sehat.
Tahun ini, rektor menambahkan, meski FK Unusa diizinkan menerima 100 mahasiswa baru, tapi untuk mempertahankan rasio dosen dan mahasiswa pada angka 1:10 dan rasio profesi dokter 1:5, maka Unusa hanya akan menerima 70 mahasiswa baru.
"Rasio kecukupan tenaga pengajar tetap menjadi prioritas, agar kami bisa selektif dalam meluluskan dokter yang berkualitas,†pungkasnya.[isa/aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Awal 2023, Puluhan Program Studi ITS Raih Akreditasi Internasional ASIIN
- Siapkan Mahasiswa Hadapi Trend Industri 4.0 dan Society 5.0
- PPDB SMPN Surabaya 2024 Ada Penyesuaian Daya Tampung Jalur Zonasi