RMOLBanten. Presiden Joko Widodo kembali gagal mewujudkan nilai tukar rupiah di level Rp. 10.000 per dolar AS, padahal kepemimpinannya sudah menginjak tahun ke empat berkuasa, .
- Jurnalistik Bukan Kerja Humas!
- Forum Kebangsaan Sepakat Menangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
- Menko Airlangga: 2021 Tahun Pemulihan, Ini Tahun Terpenting
Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) Jajat Nurjaman mengatakan, jika dibiarkan terus naik bahkan hingga mencapai level Rp 15 ribu maka ekonomi nasional sudah masuk dalam kategori bahaya.
"Dasarnya adalah daya beli masyarakat akan terus menurun akibat mahalnya harga barang-barang, selain itu, yang patut diwaspadai adalah munculnya gelombang PHK akibat banyaknya perusahaan yang gulung tikar karena bahan baku yang dibutuhkan sangat mahal," tutur Jajat dalam keterangannya kepada redaksi, Sabtu (30/6).
Menurutnya, di satu sisi pemerintah masih berkeyakinan pembelanjaan besar-besaran yang dilakukannya pada bidang infrastuktur akan menjadi salah satu penunjang kuatnya fondasi ekonomi nasioal. Akan tetapi fokus terhadap infrastruktur adalah keliru jika mengabaikan kondisi perekonomian yang menimpa rakyat saat terutama akibat dari melemahnya nilai tukar rupiah.
Dalam kondisi seperti sekarang ini, lanjut Jajat, rasanya sulit mempercayai semua argumen yang dilontarkan oleh pemerintah mengingat efek dari keterpurukan rupiah terhadap dolar sudah mulai dirasakan oleh sebagian masyarakat terutama perusahaan yang masih mengandalkan bahan bakunya impor.
"Mengingat tahun ini sudah memasuki tahun politik jika tidak ada perubahan lebih baik, akan sulit bagi Jokowi mempertahankan kekuasaannya, karena segudang prestasi infrastruktur tidak akan berarti di mata masyarakat jika harga-harga tetap melambung tinggi," tutupnya dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Demonstrasi Bagian dari Tatanan, Potensi Kericuhan Selalu Ada
- Lukas Enembe Kembali Mangkir dari Panggilan KPK, Kuasa Hukum Bawa Surat Dokter
- Tegak Lurus dengan Jokowi, Bara Nusa Siap Habis-habisan Menangkan Prabowo-Gibran