MASYARAKAT Indonesia kreatif menyiptakan celetuk sosial humoristis seperti misalnya "emang gue pikirinâ€, "siapa takutâ€, "untung ada sayaâ€, "gitu aja kok repotâ€, "tanya ke rumput bergoyangâ€, "ambyarâ€, "kau yang mengawali, kau yang mengakhiri†dan lain-lain dan sebagainya .
- Pasca TikTok
- Memaknai Unjuk Rasa Tenaga Kesehatan
- Cinta Produk Indonesia, Benci Produk Asing
Akhir-akhir ini muncul suatu bentuk celetuk sosial baru yang dikaitkan dengan segenap permasalahan apa pun yang tidak dapat teratasi dalam kehidupan sosial masa kini.
Gara-gara Anies Baswedan menang pemilihan gubernur Jakarta, maka sang cucu pahlawan nasional, Abdurrahman Baswedan itu dituduh sebagai rasis, intoleran bahkan anti kerukunan umat beragama maka tidak Pancasilais.
Ketika Anies Baswedan mengungkap fakta sejarah bahwa kaum pribumi didiskriminir kaum penjajah langsung warga keturunan alias non-pribumi ini dihujat sebagai anti non-pribumi.
Pendek kata, Gubernur Anies berada pada posisi harus salah, sehingga apapun yang dilakukan maupun yang tidak dilakukan pasti hukumnya wajib harus salah!
Kemacetan lalu lintas Jakarta yang sudah terjadi sejak masa kegubernuran para pendahulu Anies kini dibebankan sepenuhnya sebagai kesalahan Anies.
Maka banjir yang tejadi di Jakarta sejak masih disebut Batavia hukumnya wajib harus menjadi kesalahan Anies. Masalah apa pun yang terjadi secara buruk di ibukota Indonesia langsung disebut sebagai "salah Aniesâ€!
Salah Anies
Tampaknya fenomena "salah Anies†makin menjadi-jadi, sehingga menjadi suatu bentuk celetuk-sosial yang merambah ke segenap aspek kehidupan sosial di Indonesia masa kini.
Jika dalam pembicaraan kaum milineal muncul permasalahan yang tidak diketahui siapa yang bersalah, maka lazimnya muncul celetuk sosial "salah Aniesâ€.
Kenaikan iuran BPJS sehingga tak terjangkau rakyat miskin adalah "salah Aniesâ€.
Kenaikan tarif listrik jelas "salah Aniesâ€.
Skandal Jiwasyara yang masih merupakan misteri tentang siapa yang bertanggung-jawab tak luput dari celetuk-sosial "salah Aniesâ€.
Indonesia belum pernah ikut berlaga di gelanggang piala dunia sepakbola juga "salah Aniesâ€.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berkutat di sekitar angka 5 persen memang "salah Aniesâ€.
Apalagi de facto Anies Baswedan pernah menjadi Menteri Pendidikan, maka makin mudah menuduh kemelut pendidikan di tanah air udara tercinta adalah "salah Aniesâ€.
Syukur alhamdullilah, Polri sudah mengetahui siapa pelaku penyiraman air keras ke wajah Novel Baswedan yang sempat dituduh sebagai hoax, sehingga tidak ada yang berani nyeletuk "salah Aniesâ€.
Ikhlas
Saya pribadi sempat bertanya langsung kepada Anies mengenai gejala celetuk sosial "salah Aniesâ€.
Sambil tersenyum lebar, Anies Baswedan menjawab pertanyaan saya dengan penjelasan bahwa dirinya senantiasa berupaya sabar bahkan ikhlas menerima segenap hujatan terhadap dirinya sebagai kritik yang justru senantiasa berharga untuk menyadarkan dirinya, jangan pernah merasa takabur sebab dirinya memang cuma manusia biasa yang niscaya mustahil sempurna.
Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- ''Teror'' Baliho dan Survei
- Anjing Pun Mengeluh, Hadapi Golongan Penyeruput
- Renungan Kemedekaan: Rapuhnya Moralitas Kekuasaan