Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman memantik kontroversi usai menyebut tuhan bukan orang Arab.
- BNPT Usul Pemerintah Kontrol Semua Tempat Ibadah untuk Cegah Paham Radikalisme
- Ketua Fraksi PKB Sebut Sikap Tegas Kapolri Keseriusan Tegakkan Disiplin Korps Bhayangkara
- Amien Rais Menduga Ada Upaya Membuat Jokowi Jadi Presiden 3 Periode, Ali Ngabalin: Jangan Suudzon
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, pada percakapannya di channel Youtube Deddy Corbuzier, Jenderal Dudung menceritakan kebiasaan dirinya yang berdoa menggunakan bahasa Indonesia usai menjalankan shalat.
"Kalau saya berdoa setelah shalat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," kata Dudung dikutip redaksi, Rabu (1/12).
Pernyataan ini pun langsung menjadi sorotan publik. Pembahasan mengenai Jenderal Dudung bahkan menjadi trending topic di Twitter Rabu siang.
Salah satu tokoh yang turut mengomentari mantan Pangdam Jaya yang viral usai menurunkan baliho Habib Rizieq ini yakni Imam di Islamic Center of New York, Shamsi Ali.
Imam Shamsi Ali menjabarkan, penggunaan bahasa dalam melantunkan doa kepada tuhan tidak menjadi masalah. Namun Imam Shamsi mempersoalkan diksi Jenderal Dudung saat menyebut Tuhan bukan orang Arab.
"Tidak perlu Tuhan dikaitkan dengan etnis/bangsa. Statemen Jenderal keliru. Tuhan memang pastinya bukan orang. Karena bukan orang, maka Tuhan tidak dibatasi oleh kebangsaan/etnis/ras," kritiknya dikutip dari akun Twitternya.
Dibanding memicu kegaduhan dengan menyinggung agama, direktur Jamaica Muslim Center ini pun meminta Jenderal Dudung fokus dalam tugasnya sebagai KSAD.
"Baiknya tuntaskan KKB di Papua," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gugatan Presidential Threshold Terus Ditolak, Rizal Ramli: Argumentasi Hukum Hakim MK Lemah
- PPKM Darurat, DPRD Banyuwangi Tunda Agenda Kerja dan Kegiatan Dewan
- Wabah PMK Makin Merajalela Di Jatim, Sri Untari Desak Pemprov Jatim Lakukan Langkah Cepat