Penyelenggaraan Pilkada langsung mengakubatkan gesekan sosial sehingga menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Cak Imin: Poros Kanan dan Kiri Kita Ajak Dalam Satu Barisan
- Jokowi Beri Ruang bagi Menteri-menterinya untuk Nyapres
- Medan Krisis Ukraina-Rusia Sudah Bergeser ke Indonesia
“Dampak buruk dan kekisruhan yang diakibatkan oleh penyelenggaraan pilkada langsung ikut menjadi penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi kita,” kata politisi PDIP Deliserdang, Oki TM Bangun dilansir Kantor Berita RMOLSumut, Jumat (21/2).
Keributan yang sering muncul akibat konflik sosial, kata Oki, tidak bisa dianggap hal wajar dari proses demokratisasi.
“Perlu dipertimbangkan untuk meminimalisisr konflik sosial dan membuat stabil ekonomi Indonesia,” sambung Oki.
Oki memandang Pilkada Langsung yang sudah dilakukan beberapa kali sejak reformasi hanya menjadi ajang adu kekuatan yang kontraproduktif dengan arah dan laju bangsa.
“Cost politik makin tinggi, money politik, belum lagi hasil Pilkada Langsung yang pindah kantor ke KPK (ditahan KPK, red). Pilkada langsung bukan kompetisi yang kita bayangkan. Tapi ajang bantai-bantaian,” kata Oki.
“Wacana tentang mengembalikan mekanisme pemilihan kepala daerah lewat DPRD perlu diseriusi, kalau begini terus, pertumbuhan ekonomi akan terus terganggu,” demikian Oki.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPU Jatim Ajukan Dana Pilgub 2024 Sebesar Rp 1,98 Triliun
- Masyarakat Puas dengan Kerja Anies, Andi Sinulingga: Kerja Anies Terukur Tanpa Drama
- Asrilia Kurniawati Tampung Aspirasi Rakyat Lewat Program Ngobras