Sikap Risma yang Otoriter Rugikan Rakyat

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) yang antikritik dan melarang wartawan liputan dinilai sebagai pemimpin yang otoriter.


Dikatakan Andrianto, pemimpin dengan sikap otoriter tidak bagus bagi masyarakat yang dipimpinnya yakni Kota Surabaya.

Yang namanya pemimpin, lanjut Andrianto, tidak boleh sok hebat. Ketika kritikan ditujukan padanya harusnya bisa menerima sebagai bentuk pengawasan publik.

Salah satu bukti sikap otoriter Risma, sambung Andri, yakni tak mau mencairkan dana gaji ke-13 PNS. Padahal itu adalah amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kemudian melarang wartawan JTV Dewi Imroatin meliput dengan alasan tidak berkenan diwawancarai karena terlalu kritis.

"Tipikal yang otoriter ini sangat merugikan warga. Berulang kali lho yang ditampilkan Risma seperti ini. Ini bahaya buat demokrasi," demikian Andrianto.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news