Smartfren Simulasi Penerapan Teknologi 5G di Jatim

Setelah sebelumnya melakukan uji coba teknologi berbasis 5G untuk industri pada bulan Agustus 2019 lalu, kali ini PT Smartfren Telecom, Tbk melakukan simulasi dari penerapan teknologi 5G di era 4G di Surabaya, Jawa Timur.


"Salah satu contoh penerapan insfrastruktur dan juga teknologi baru yang kami terapkan adalah dengan meletakkan antena lebih dekat ke tanah, untuk mentransmisikan apa yang disebut sebagai "gelombang millimeter” dan juga menambah jumlah pemancar dan penerima yang lebih besar. Ini akan memungkinkan kepadatan penggunaan yang lebih tinggi, salah satu prinsip teknologi 5G inilah yang sudah kami exercise dan terapkan sekarang," kata VP Technology Relations and Special Project Smartfren, Munir Syahda Prabowo dikutip Kantor Berita , Jumat (25/10).

Dikatakan lebih lanjut, memang saat ini prinsip teknologi ini kami gunakan untuk mengurai kepadatan dan juga mengoptimalkan layanan kepada para pelanggan

Selain teknologi dan juga prinsip diatas, sejak tahun 2017 lalu Smartfren sendiri telah menerapkan beberapa teknologi yang menjadi salah satu pendukung dari penerapan teknologi 5G yaitu Massive MIMO Base Stations dan Multi-Antenna Space Division Multiple Access (SDMA).

Teknologi 5G sendiri, diprediksi Smartfren akan dimanfaatkan terutama untuk kepentingan industri, dan tidak menjadi suatu teknologi yang akan menggantikan konektivitas 4G.

Sementara untuk kebutuhan end-user yang memakai handset atau perangkat mobile, masih akan menggunakan 4G. Dengan kata lain, 5G nantinya masih akan fokus pada pasar tertentu, terlebih, perangkat mobile yang mendukung 5G masih terbatas saat ini.

"5G nantinya bukan hanya sebagai suksesor 4G, karena 5G punya spesifikasi tersendiri untuk pasar yang sangat fokus, seperti industri, mobil, entertainment, yang membutuhkan kapasitas bandwith yang besar, jadi jangan terpikir 5G akan menggantikan 4G, tapi pelengkap, akan berbarengan," pungkasnya.[isa/aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news