Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait krisis di Ukraina dinilai sudah tepat oleh pakar hukum internasional dari Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana.
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel
- Rusia Berpeluang Dirikan Kampus Nuklir di Indonesia
Menurut Hikmahanto, Presiden Jokowi sudah tepat saat mengatakan bahwa penanganan krisis Ukraina harus dilakukan secara cermat agar bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan. Pernyataan Presiden Jokowi tersebut menandakan, posisi Indonesia konsisten dengan politik luar negeri yang bebas aktif.
"Bila Presiden menyebut Rusia melakukan 'invasi’, maka terlihat keberpihakan Indonesia terhadap Ukraina yang didukung oleh negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat serta Australia,” ujar Hikmahanto dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/2).
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini menambahkan, pernyataan Presiden Jokowi tersebut tersirat menghindari diri untuk membuat pernyataan yang membenarkan sikap Presiden Putin untuk mengakui dua republik baru yang merupakan pecahan dari Ukraina, yaitu Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.
"Oleh karenanya siapapun yang kalah ataupun menang dalam kemungkinan perang di Ukraina tidak bisa menuduh Indonesia memiliki keberpihakan. Sikap tidak memihak ini bukan berarti Indonesia hendak mencari selamat, tetapi ini dilakukan agar Indonesia dapat secara aktif berupaya agar perang tidak bereskalasi menjadi besar,” katanya.
Pihaknya menegaskan Indonesia tidak boleh berpihak kepada negara manapun yang tengah berkonflik untuk menunjukkan sikap bahwa eksistensi Indonesia penting di mata dunia.
"Indonesia dengan politik luar negeri bebas aktif tidak boleh sekedar menjadi penonton tetapi harus mengambil berbagai inisiatif agar perdamaian tercipta. Inisiatif ini semakin penting dirasakan karena Indonesia saat ini sedang menjabat Presidensi G20,” katanya.
Eskalasi perang, kata Hikmahanto, akan berdampak buruk bagi pertumbuhan dan pemerataan ekonomi internasional. Untuk itu perlu dihindari agar sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi 'bencana besar bagi umat manusia bisa dihindarkan.
"Saatnya sekarang bagi Indonesia untuk tampil dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia,” tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ukraina Bikin Perangko Bergambar Presiden Prabowo Subianto
- Gedung Putih Tuding Korea Utara Kirim 3.000 Tentara ke Rusia untuk Perang Dengan Ukraina
- Rusia Mendesak Warganya Segera Tinggalkan Israel