. Presiden Joko Widodo harus mengabaikan tekanan dari ketua umum partai politik untuk membentuk kabinet kerja di periode kedua.
- Wali Kota Eri Cahyadi Siap Laksanakan Tiga Arahan Presiden Jokowi
- Setahun Pemerintahan Jokowi-Maruf, Serasa Kembali ke Orde Baru
- TKN Prabowo-Gibran Menemukan 4 Dugaan Kecurangan Pemilu di Masa Tenang
"Dalam sisi hak prerogatif sebenarnya dia tidak ada beban karena tahun 2024 gak mungkin nyalon lagi kan?" ucap Ubedillah Badrun, Selasa (15/10).
Namun kenyataannya, kata Ubedillah, Presiden Jokowi memiliki banyak beban. Di antaranya beban dari partai koalisi berkaitan dengan jatah kursi.
"Pertama itu adalah beban dari partai-partai koalisi yang mereka menginginkan jatah kursi yang kedua adalah beban tantangan ekonomi yang berarti ke depan," jelasnya.
Meski begitu, Ubedillah berharap Presiden Jokowi agar berfikir menghadapi masa depan Indonesia menjadi lebih sukses dengan cara mengabaikan tekanan dari pimpinan partai politik koalisinya.
"Ya saya kira kalau Pak Jokowi ingin berfikir menghadapi masa depan dan lebih sukses, sedikit abaikan partai politik mungkin enggak apa-apa, tapi jangan semuanya diabaikan. Lalu berfikir tentang agenda masa depan Indonesia," pungkasnya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.[mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Golkar Beri Sinyal Usung Wali Kota Eri Cahyadi Maju Pilkada Surabaya 2024
- Sayembara Desain Istana Wapres hingga Kompleks Legislatif Dimulai Besok
- Gibran Diduga Rangkap Jabatan, Ganjar dan Tito Harusnya Beri Teguran Keras