Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya menyerah untuk merealisasikan proyek angkutan massal cepat, trem, yang sudah ia gagas sejak awal menjabat di tahun 2010 lalu. Ini lantaran terkait masalah kejelasan pendanaan fisik dan infrastruktut yang hingga kini belum jelas.
- Positif Covid-19 di Kabupaten Probolinggo Turun, Masyakarat Sudah Sadar Pentingnya Vaksin
- Tinjau PTM, Bupati Banyuwangi Minta Sekolah Respon Cepat Kasus Covid
- Sekali Main Tarifnya Rp 150 Ribu, PSK Betiring Kabur Hingga Nyebur Parit Saat Ada Razia
Menurut Risma, trem sempat masuk dalam RPJMN yang rencananya akan didanai oleh pemerintah pusat. Namun sampai saat ini aliran dana dari pusat belum sampai ke Surabaya untuk angkutam massal cepat itu.
Mengetahui hal itu, Pemkot Surabaya membuka opsi untuk melakukan pendanaan dengan sistem tender melibatkan swasta. Namun, lagi-lagi ada kendala terkait kelembagaan yang bisa melakukan upaya tender.
" Aku sudah lakukan banyak upaya. Sudah sejak sepuluh tahun yang lalu, tapi ternyata nggak bisa terealisasi untuk yang trem." pungkasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemprov Jatim Borong Tiga Penghargaan Bhumandala Award
- Cangkruk di Warkop, Wali Kota Eri Siap Bantu dan Berdayakan Nelayan Nambangan
- Rencana Dihadiri Menparekraf, Pameran Lukisan “ArtOS Nusantara” Banyuwangi Hadirkan Karya Maestro