Soekarwo Minta Walikota Probolinggo Kembangkan Industri Pengolahan

Gubernur Jawa Timur, Soekarwo meminta Walikota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, mengembangkan industri pengolahan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi dari struktur PDRB Kota Probolinggo tahun 2017, sebesar 15,19 persen berasal dari sektor industri pengolahan.


Selain mengembangkan industri pengolahan, lanjut Soekarwo, yang tidak kalah penting adalah menyelesaikan urusan wajib pemerintahan dalam hal ini pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. Ia mengapresiasi langkah Walikota Probolinggo yang dalam program kerjanya akan membangun rumah sakit baru di Probolinggo. Namun, ia berpesan agar memaksimalkan keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) sebagai tempat rujukan awal.

Menurutnya, idealnya setiap kelurahan harus memiliki ponkesdes dengan satu bidan dan dua perawat. Selain itu, harus ada Juru Pemantau Jentik (jumantik) yang aktif bersama dengan ibu-ibu kader PKK melakukan pemantauan jentik di lingkungannya.

"Yang paling penting sebenarnya adalah membudayakan pola hidup sehat di masyarakat, karena sering kali penyakit itu datang karena kita tidak hidup sehat. Ini yang harus disampaikan kepada masyarakat,” katan pria yang lekat disapa Pakde Karwo itu.

Masih di bidang kesehatan, Pakde Karwo meminta agar masalah perbaikan pangan dan gizi terutama bagi balita untuk ditingkatkan. Hal ini mengingat trend balita stunting di Probolinggo angkanya meningkat 30,4 persen. Menurutnya masalah ini harus menjadi perhatian serius. Untuk itu, peran kader PKK terutama ibu-ibu bisa dioptimalkan terutama di posyandu.

Selain kesehatan, faktor yang tidak kalah penting adalah pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM. Untuk itu, pengembangan bidang vokasi harus terus ditingkatkan agar SDM Kota Probolinggo memiliki skill atau keahlian yang menjadi nilai tambah.

Dijelaskannya, Angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Probolinggo tahun 2017 lalu cukup tinggi yakni 72,09 persen. Selain itu, di bidang pendidikan untuk tingkat SMA/SMK/MA di Kota Probolinggo pada tahun 2017 lalu tercatat Angka Partisipasi Murni (APM) sebesar 67,55 persen dan Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 89,61 persen.

Di akhir, Pakde Karwo kembali mengingatkan Walikota dan Wakil Walikota Probolinggo untuk kompak, kolaboratif dan menjalin komunikasi yang baik dengan DPRD dan Forkopimda. Caranya, dengan mendatangi dan bersilaturahmi.

"Setiap permasalahan yang ada harus dibicarakan dengan baik dan silaturahmi itu penting,” pungkasnya.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news