Pemerintah tetap ngotot memasukkan 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China ke Konawe, Sulawesi Tenggara di bulan Juli. Hal ini terus menuai polemik di ruang publik.
- Massif Serang Jokowi, Alasan di Balik Merosotnya Elektabilitas Ganjar-Mahfud
- Ketua DPD RI Dukung NTT-NTB Jadi Pusat Budidaya Ikan Kerapu Dan Kakap
- Kapolri: Polri Tidak Bisa Dilepas Dari Ulama
Selain kehadiran mereka dinilai akan mengesampingkan tenaga kerja asli Indonesia, publik juga khawatir mereka datang dengan membawa virus corona. Ini mengingat China merupakan negara yang kali pertama terkena serangan virus mematikan tersebut.
Atas alasan itu, Majelis Permusyawaratan Bumiputra Indonesia akan memberi pernyataan sikap atas kekhawatiran rakyat tersebut.
Dalam sebuah selebaran yang dilansir Kantor Berita Politik RMOL, pernyataan sikap akan digelar di Cafe dan Resto Pempekita, Jalan Duren Tiga Raya Nomor 7, Jakarta Selatan, pada Rabu (13/5) besok.
Koordinator Presidium Majelis Permusyawaratan Bumiputra Indonesia Hatta Taliwang mengatakan bahwa jumpa pers akan digelar pada pukul 15.00.
Adapun agenda jumpa pers adalah membahas mengenai Covid-19 dan TKA khususnya dari China.
Selain Hatta Taliwang, edaran ini juga dibubuhi tanda tangan Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Bumiputra Indonesia, Darmayanto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Soal Sekdaprov Jatim, Fraksi Gerindra Pasrah Keputusan Gubernur
- Reses, Anggota DPRD Jatim Nurfitriana Ingatkan Warga Jangan Lengah Terapkan Protokol Kesehatan
- Harga Beras Premium Tembus Rp 15.040 per Kilogram