Pemerintah Kabupaten Sumenep tak patah arang untuk mengembangkan Bandara Trunojoyo yang telah dikomersilkan sejak tahun 2018.
- Sinar Mas Land Dan Permata Bank Lakukan Kerja Sama Pemberian Fasilitas KPA
- Pertamina Luncurkan Program PDS
- Bank BJB Tawarkan SBN Ritel Seri SR021 Dengan Kupon Investasi Hingga 6,45%
"Jadi kalau itu sudah terwujud, servisnya pesawat ATR-72, perintis, jet, akan ke sini semua. Jadi, tidak perlu lagi ke Singapura," kata Fauzi kepada Kantor Berita di Surabaya, Jum'at (12/7).
Fauzi menjelaskan, untuk mewujudkan mimpi besarnya itu, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan salah satu perusahaan BUMN. Bahkan, pihak ketiga yang akan berinvestasi itu sudah melihat langsung kondisi Bandara Trunojoyo.
"Ada pihak ketiga, kamarin sudah turun ke lapangan," imbuhnya.
Berdasarkan rencana, hanggar tersebut akan dibangun empat. Dengan begitu, masih perlu perluasan lahar sekira tiga hektare. Guna tidak mengganggu aktivitas penerbangan, maka landasan pacu pesawat komersil akan dibuat baru tepatnya di sisi utara.
"Kita bikin runway baru yang sekiranya cukup untuk pesawat jenis Boeing," terangnya.
Selain itu, Ketua DPC PDI Perjuangan itu juga menyampaikan target pembangun lainnya, seperti membuat pelabuhan udara khusus untuk pesawat amfibi jenis perintis Airfast. Proyek yang akan jadi percontohan itu terletak di Pulau Masalembu.
"Nanti take off-nya dari bandara darat, landing-nya di atas air," terang penulis buku 'Saatnya Move On' ini.
Saat ini, kata Fauzi, pihaknya masih menunggu hasil kajian yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan. Melihat kondisi Sumenep yang memiliki banyak Pulau, Fauzi berharap hal itu bisa terwujud.
"Masih di kaji. Tapi saya yakin bisa, kalau di Masalembu sudah bisa, maka pulau lain tinggal buka trayek," demikian Fauzi.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pelaku Industri Tembakau Khawatir Aturan Kemasan Polos Bikin Rokok Ilegal Tak Terkendali
- Bank BTN Bundling KPR Subsidi Dengan Kompor Induksi
- Menteri Trenggono Dorong Pengembangan PPN Brondong Lamongan