Hasil survei yang menyebut mayoritas masyarakat Indonesia percaya Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto terlibat dalam kasus Harun Masiku, dinilai merupakan pesanan dari lawan politik.
- Hasto Bongkar Borok Jokowi, Merevisi UU KPK Demi Amankan Gibran dan Bobby
- Hingga KPK Belum Tahu Keberadaan Harun Masiku Meski Hasto Sudah Ditahan
- Hasto Mengaku Siap Ditahan Saat Datangi KPK
Bahkan Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi, mencurigai adanya pesanan dari eksternal dan internal PDIP sendiri.
Survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) terkait kasus Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku, katanya, tidak penting lantaran masih banyak hal lain yang harus disurvei.
"Ya logikanya kan ngapain bikin survei soal Harun Masiku dan Hasto? Kan banyak hal lain yang harus disurvei. Jadi ini pasti, ya pasti lawan politiknya PDIP, itu udah 1.000 persen lah," kata Adhie melansir RMOL, Rabu, 12 Februari 2025.
Adhie menilai, survei tersebut sengaja dilakukan lantaran faktanya tidak bisa dibantah. Bahkan, tanpa dilakukan survei, seluruh rakyat Indonesia juga mengetahui bahwa Hasto pasti terlibat dalam kasus Harun Masiku.
"Tetapi keterlibatannya kan pada sudut administrasi, kalau hukumnya kan masih belum terbukti. Kalau persepsi, iya lah orang dia Sekjen masa dia gak tau. Jadi, ini intinya begini. Ini survei ini dipakai untuk pembusukan terhadap Hasto dan PDIP," terang Adhie.
Adhie pun curiga, survei tersebut merupakan pesanan, baik dari luar ataupun terjadi kolaborasi pesanan dari luar dan dalam PDIP.
"Ya, pihak luar dan pihak dalam, dalam PDIP sendiri. Karena pasti juga yang disurvei itu antara lain juga pendukung-pendukung PDIP juga. Tapi kan ini bisa jadi bagian dari perebutan kekuasaan di PDIP," pungkas Adhie.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Gagal Tangkap Harun Masiku di PTIK, Ini Sebabnya
- Hasto Bongkar Borok Jokowi, Merevisi UU KPK Demi Amankan Gibran dan Bobby
- Hingga KPK Belum Tahu Keberadaan Harun Masiku Meski Hasto Sudah Ditahan