Surya Paloh sepertinya ingin menegaskan bahwa proses rekonsiliasi tidak bisa dimonopoli oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Karena itu, dia menunjukkan kemesraan dengan simbol oposisi Anies Baswedan seperti yang dilakukan Mega pada Prabowo Subianto.
- Ganjar dan Anies Kompak Serang Prabowo soal Pesawat Bekas, Garuda: Tak Berarti Rusak, Justru Terbukti Layak
- Serius Berkoalisi Hadapi Pemilu 2024, Hari Ini Gerindra-PKB Resmikan Kantor Sekretariat Bersama
- Pilihan Kebijakan Penanganan Covid-19 Keliru, Guru Besar ITS: Bonus Demografi Malah Jadi Bom Demografi
Selain itu, di balik pertemuan para elite beberapa hari ini memiliki pesan bahwa dalam dinamika politik tidak boleh terlalu fanatik kepada junjungannya. Adi meminta masyarakat memaknai politik dengan biasa saja.
"Soal pertemuan Surya Paloh-Anies sederhana saja pesan politiknya. Jangan taklid buta dalam pilkada maupun pilpres karena politik kita cair. Hari ini teman besok bisa jadi lawan. Intinya maknai politik biasa-biasa saja," tandas pengajar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ini.
Diketahui sebelumnya pada Rabu (24/7) Surya Paloh mengundang makan siang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta, Surya Paloh-Anies tampak mesra dan saling mengumbar pujian.
Di waktu yang bersamaan Megawati menjamu Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta. Megawati juga menyiapkan menu khusus yang diracik sendiri untuk Ketua Umum Gerindra itu.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bawaslu Kabupaten Madiun Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Soal Kerawanan Pilkada 2024
- Guru Sejumlah Pahlawan, Syaikhona Kholil Bangkalan Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
- Soal Protes Warga Karantina Bayar Rp 19 Juta, Luhut Minta Kapolda Lakukan Tindakan Terukur