PEN

Anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2022 akan segera berakhir dan tidak diteruskan kembali oleh pemerintah. Keputusan itu diambil seiring melandainya kasus Covid-19 dan adanya peningkatan ekonomi nasional.

Pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV tahun 2021 diharapkan bisa dijaga di level 4,5 persen hingga 5 persen. Sehingga pertumbuhan ekonomi 2021 bisa mencapai 3,7 hingga 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Peran utama bidang pengawasan intern adalah untuk menjamin tercapainya tujuan Pemerintah, tujuan program dan tujuan belanja anggaran secara akuntabel, efektif dan efisien.

Pertumbuhan ekonomi di sejumlah daerah, sudah mengalami pembaikan. Ada 10 Provinsi yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif. Bahkan, dua diantaranya tumbuh double digit.

Pemerintah meyakini berbagai upaya penanganan pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah berjalan sesuai jalur alias on the track. Tanda pemulihan terlihat dari pertumbuhan terus yang membaik.

Kebijakan PT Pelindo II (Persero) atau IPC menaikkan tarif biaya penumpukan (storage) dan biaya pengangkatan kontainer ke truk (lift-on) dinilai tidak sejalan dengan upaya pemerintah untuk menekan biaya logistik. 

Indikator ekonomi Indonesia terus menunjukkan sinyal pemulihan. Melihat perkembangan yang ada, pemerintah meyakini perekonomian Indonesia bisa rebound tahun  2021  dengan pertumbuhan pada  kisaran  4,5%  s.d.  5,3%.

Program Pemulihan Ekononomi Nasional (PEN) Yang oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dianggarkan dari semula Rp 627,9 triliun menjadi Rp 699,43 triliun, diyakini masyarakat akan berhasil mengembalikan perekonomian Indonesia. 

Gairah pelaku ekonomi di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di tengah terjangan pandemi Covid-19 terus meningkat

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis dapat memenuhi komitmen penyaluran kredit dari dana penempatan pemerintah untuk Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).