Suara terompet tahun baru kali ini terasa tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya.
- Banjir di Bangsalsari, Bupati Hendy Minta 2 Pondok Pesantren Kurangi Lahannya untuk Pelebaran Sungai
- Kejurnas Softball Hawks Cup 2024 Meriahkan Hari Jadi Kota Surabaya ke-731
- Jangan Lewatkan! Pemkot Surabaya Buka Kelas Inspirasi Cegah Kekerasan dan Perkawinan Anak di Balai Budaya
Meski suaranya tak senyaring terompet, nyatanya mainan era tahun 90'an lato-lato justru terdengar di kampung-kampung.
Bukan hanya di perkampungan, pemandangan yang sama juga terlihat di sejumlah taman di Kota Surabaya. Di Taman Bungkul misalnya, para orang tua mengajak keluarga menikmati malam tahun baru sambil bermain lato-lato.
Banyaknya warga yang gandrung dengan mainan bola pantul ini pun membawa berkah para pedagang. Jualan mereka laris manis dari pada terompet tahun baru.
Salah seorang penjual, Sumiati, mengaku, lusinan lato-lato habis tak tersisa dalam semalam. Suamiati mengaku sengaja berjualan lato-lato karena mengamati mainan yang lagi trend di masyarakat.
"Saya ini jualan terompet, sebulan juga lato-lato. Nah, yang laris itu malah yang mainan lato-lato," tuturnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Liburan Tahun Baru 2025 di Jatim Park 2, Khofifah Ajak Cucu Nikmati Wahana Baru Metaverse Glass Theater
- Pemkot Surabaya Gelar Perayaan Malam Pergantian Tahun di Tiga Titik, Mulai Jembatan Suroboyo-Kota Lama
- Salon Kecantikan Kebanjiran Pelanggan Jelang Tahun Baru, Tren Rambut Curtain Bangs Paling Diminati