Sejak pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju Rabu (23/10) lalu, hingga kini belum ada gebrakan baru yang ditawarkan oleh Jokowi dan para pembantunya.
- 50 Caleg Terpilih DPRD Jember dari 8 Parpol, Tinggal Menunggu Pengumuman Pelantikan
- Menlu Retno Lobi Arab Saudi Soal Umrah, Sampaikan Situasi Covid-19 di Indonesia
- Rencanakan Demo di PBNU, Aliansi Santri Gus Dur Tuntut Ketum dan Sekjen Mundur
"Tak ada gebrakan berarti. Yang ada hanyalah polemik tak berkesudahan terutama soal cadar dan cingkrang," kata Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (3/11).
Lebih lanjut Adi menegaskan, masalah utama di Indonesia adalah kemiskinan, pengangguran, lapangan pekerjaan dan korupsi. Saat ini publik malah dihebohkan dengan masisfnya menteri Jokowi menyampaikan wacana tentang radikalisme.
"Padahal masalah utama bangsa ini adalah kemiskinan, pengangguran, lapangan kerja baru, dan bahaya korupsi. Bukan radikalisme," sesal Adi.
Lebih lanjut, Adi menyontohkan, berbagai pernyataan Menag Fachrul Razi terkait cadar dan celana cingkrang berpotensi memecah belah umat. Dosen UIN Ciputat ini mengimbau para elite pembantu Jokowi agar menghentikan narasi radikalisme.
"Radikalisme enggak ada urusannya dengan pakaian orang. Pemilu sudah usai jangan lagi pake narasi radikalisme. Tunjukkan siapa siapa yang radikal itu? Lalu ajak ke jalan yang benar. Saat ini belum ada data jelas siapa radikal perusak negara itu. Jika ada lakukan upaya serius jangan berwacana," pungas Adi.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Gonjang Ganjing Isu Kudeta Demokrat, AHY Bisa Jadi Simbol Perjuangan Baru
- Safari Elite PKS Berlanjut, Kali Ini Giliran Kantor PAN Yang Dikunjungi
- Cak Imin Minta Nadiem Batalkan Kebijakan Cabut Bantuan Operasional Sekolah