Bangunan plengsengan di Desa Belerejo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, ambrol pada 16 Desember lalu. Plesengan yang ambrol sepanjang 8 meter dari 20 meter dengan tinggi 10 meter ini ambrol baru selesai sekitar seminggu sebelum ambrol.
- Gandeng FK Unair, Pemkot Surabaya Periksa Hewan Kurban Demi Pastikan Aman dari PMK dan LSD
- Pemkot Surabaya Latih Modelling hingga Musik bagi Penyandang Disabilitas di Rumah Anak Prestasi
- Mensos Risma Ungkap 7800 Penerima Bansos Kini Mandiri dalam Usaha Lebih Baik
Adang mengatakan, akan segera membangun kembali proyek yang ambrol ini. Meski demikian, ia belum dapat memastikan kapan proyek senilai Rp 200 juta ini akan rampung.
Padahal seharusnya proyek ini sudah diserahkan ke Pemprov Jatim sebagai bentuk pertanggungjawaban pekerjaan.
"Belum memastikan target kapan selesai, karena ini hujan terus. Saya sudah menghubungi sopir truk untuk mengirim material," ungkapnya.
Proyek hibah dari Pemprov Jatim yang ambrol ini sebenarnya bertujuan untuk menahan agar jalan tidak longsor. Namun justru saat hujan deras mengguyur kawasan Kabupaten Blitar bangunan ini longsor dan sempat menimpa rumah warga yang ada di bawahnya, yakni rumah korban, Tumila (62), Katija (61), Mujiarto (65), dan Giyem (65). Beruntung longsoran material hanya hanya di teras rumah, sehingga tidak merusak rumah warga yang di bawahnya.[rob/aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Program Pacific Paint for Bright Life Dukung Masa Depan Berkelanjutan
- Wali Kota Eri Launching Surabaya Expo Center di Lahan eks TRS, Jadi Wadah Ekspresi Anak Muda
- Setelah Lima Tahun Mangkrak, Jembatan Klumutan Akan Dibangun Kembali Pada Masa Pemerintahan Harmonis