Tiga hari setelah balihonya beredar luas di sejumlah ruas jalan Lamongan, Kamis ( 6/6 2024) kemarin, Gus Imam Machmudi langsung mendapat teror dari orang yang tak dikenal.
Dalam aksinya, pelaku meminta agar Gus Imam Machhmudi memberikan uang Rp 50 juta hingga batas waktu yang ditentukan, yakni pukul 19.00 Wib.
Ihwal peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 Wib ketika Gus Imam Machmudi sedang beristirahat di kediamannya, Ponpes Nurul Khidmah satu, di Surabaya.
Saat sedang beristirahat itu, handphonnya tiba tiba berdering beberapa kali. Semula, pengasuh Ponpes Nurul Khidmah ini tidak merespon panggilan melalui Video Call ( VC ) tersebut karena nomor tidak dikenal.
Tapi, setelah nada dering yang keempat kali, Gus yang lahir dari sebuah desa di kecamatan Sugio Lamongan ini -coba mengangkat dan menerimanya.
Begitu VC diterima, ternyata yang muncul adalah gambar hidup seorang perempuan yang telanjang. Pada saat dibuka itulah pelaku mengambil gambar wajah Gus Imam seolah olah sedang video call dengan perempuan tersebut.
Dari tangkapan layar yang dikirim pelaku, terlihat wajah perempuan yang masih muda dengan rambut depan terurai menutup sebagian alis mata sebelah kanan perempuan tersebut.
Sementara dari dada sampai kaki, perempuan tersebut terlihat tidak mengenakan sehelai benangpun. Di pojok kanan bawah, terlihat sebagian wajah Gus Imam seolah sedang ngobrol dengan perempuan tersebut.
"Benar-benar kejam mereka. Tak habis pikir, kok ada orang setega itu. Selama ini saya selalu berprasangka baik kepada semua orang , " tutur Gus Imam kepada sejumlah awak media, Jumat (7/6 2024).
Alumnus Pondok Pesantren Langitan, Widang, Tuban tersebut, menyampaikan alasan mengapa memilih mengangkat nomor telephon yang belum dikenal.
Gus Imam berfikir, si penelephone mungkin sedang perlu bantuan atau ada alasan yang mendesak.
Karena selama ini, dia tidak pernah menaruh curiga kepada siapapun.
" Itulah sebabnya mengapa panggilan telephon itu saya terima. Apalagi sudah bunyi beberapa kali ," kata Gus Imam.
" Kadang kan ada jamaah atau wali santri yang lagi butuh bantuan dan mendesak. Mulai yang sakit dan beberapa keperluan mendesak lainnya, " imbuhnya.
Tujuh jam setelah menerima telephone tersebut, sekitar pukul 17.00, pada saat Gus Imam sedang menemui tamu di luar Ponpes Nurul Khidmah, tiba tiba handphonnya dibanjiri pesan WhatsApp.
" [7/6 08.53] Gus Mam: Kira nya saya bercanda saya ga main main saya minta uang 50 juta di kirimkan ke rekening saya jika anda tidak ingin hancur," demikian salah satu pesan WhatsApp yang dikirim melalui nomor 085339130xxx.
Jika tidak segera membayar Rp 50 juta, dalam pesan lainnya, masih dari nomor telephon yang sama, pelaku juga mengancam akan menyebar seluruh foto dan video Gus Imam ke seluruh akun media sosial.
" [7/6 08.53] Gus Mam: Masih banyak lagi yang saya akan kirim ke media instagram, tiktok, fb, google ,youtube ," demikian bunyi teror tersebut.
Bukan hanya menggunakan satu nomor telephone, pelaku juga mengancam Gus Mam menggunakan dua nomor telephone lainnya.
Apa ada kaitannya dengan Pilkada Lamongan?
"Saya tidak mau menuduh siapapun ya. Tapi, seumur umur, saya baru sekali ini diteror seperti itu. Moral saya dijatuhkan dan akan disebar luaskan ke keluarga, dan jamaah saya ," keluh Gus Imam.
Meski tidak menuduh siapapun, yang pasti, teror ini terjadi tidak lama setelah ratusan baliho bergambar Gus Imam dengan tagline Harapan Baru Lamongan beredar luas di tengah ketatnya persaingan antara Bacabub incumbent, Yuhronur Efendi dengan Abd. Ghofur ( Bacabup yang saat ini menjabat Ketua DPRD Kabupaten Lampngan )
Untuk diketahui, sejak Senin lalu, ( 3/6 2024 ), pantauan wartawan menemukan ratusan baliho bergambar Gus Imam Machmudi.
Baliho dengan karakter warna biru tua, kuning muda dan hijau muda tersebut ditemukan mulai sudut kota Lamongan, antara lain di perempatan Pasar Sidoharjo Lamongan, Jl Veteran ( tepatnya depan SMAN 1, Pertigaan Jl Veteran Lamongan - Babat dan pojok Gedung DPRD Kabupaten Lamongan serta perempatan Jl Pahlawan.
Baliho juga terlihat di pertigaan Jl Karanglangit, pertigaan Sukodadi, Pucuk, depan Pasar Agrobis, pertigaan Babat arah Ponpes Langitan, pertigaan Nguwok dan Kedungpring.
Di wilayah Kecamatan Sugio, baliho yang sama juga berdiri kokoh di sepanjang pertigaan telon Singgang, Desa Balonggesing, pertigaan Desa Babatan serta Plembon, kecamatan Sukodadi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sama-sama Punya Peluang, Peneliti LSI Network Denny JA: Abdul Ghofur Berpotensi Salip Yuhronur Effendi di Pilkada Lamongan
- Turun ke Lamongan, Kaesang Pangarep Ajak Warga Pilih Abdul Ghofur dan Firosya Shalati
- Ratusan Baliho Jumbo dengan Tagline Harapan Baru, Panaskan Suhu Politik di Lamongan