Kendatipun Tol Laut sudah digarap sejak lama, namun masih dianggap gagal paham dengan istilah Tol Laut.
- Perbaharui Sistem Mobil Banking, Bank BTN Kolaborasi dengan Alibaba Cloud
- Buka Festival Ramadhan UMKM Surabaya 2021, Armuji Optimis Perekonomian Masyarakat Bangkit
- Menteri Trenggono Dorong Pengembangan PPN Brondong Lamongan
Dalam kesempatannya, Lukman Ladjoni menjelaskan, sudah lima tahun pemerintah berbicara soal poros maritim. Pelindo pun membangun pelabuhan untuk mengantipasi derasnya transportasi laut.
"Kita memiliki kedaulatan maritim maka dengan kedaulatan maritim ini kita harus memperkuat merah putih berkibar dari sambil lautan dari sabang sampai merauke," ujarnya dikutip Kantor Berita
Persoalannya, tidak semua bisa terkonektivitas dari pulau besar ke pulau-pulau kecil yang terpencil.
"Di sinilah akhirnya muncullah apa yang dikatakan Tol Laut. Tujuannya bagus dan mulia. Cuma mungkin ada kekurangan dalam sedih implementasi."
Menurut Lukman Ladjoni, pemerintah dianggap tidak paham maksud Tol Laut.
Tujuan Tol Laut, sebenarnya bagaimana caranya mengembangkan ekonomi daerah-daerah terpencil, karena setiap daerah memiliki potensi masing-masing.
"Ini yang harus difasilitasi agar tercipta keadilan. Tetapi pemerintah dengan Tol Laut, membuat kebijakan kebijakan yang tidak prioritas. Jangan perhubungan laut menjadi sinterklas-lah, membangun kapal dan memberi subsidi itu tidak mendidik. Fungsi kan saja kapal perintis yang sudah ada. Saya rasa pak Dirjen tahu apa yang saya maksud," tegasnya.
Lajoni berharap, dengan adanya diskusi ini, pemerintah bisa memahami arti dan tujuan Tol Laut, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai poros maritim, menjadi ke arah yang lebih baik.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Makin Banyak Perusahaan Swasta Dorong Karyawan Perempuan Capai Level Pimpinan
- BTN Siap Gelar Akad Massal 10.000 Unit KPR dalam Sehari
- Antisipasi Kenaikan Harga BBM, BTN Lakukan Efisiensi Melalui Otomatisasi dan Digitalisasi