Gelombang tsunami yang menerjang pantai Anyer, Banten dan Lampung selatan yang terjadi pada Sabtu malam (22/12), diduga disebabkan karena erupsi anak gunung Krakatau.
- DPRD Surabaya Sebut Pembangunan Dua RSUD Butuh Kajian Layanan
- Rumah Sakit Unmuh Jember Mulai Beroperasi, Tapi Belum Terima Pasien BPJS
- Gelar Simposium Peradaban NU, Madura Dipilih sebagai Titik Awal Gerakan
Sutopo menyampaikan, terjangan tsunami itu terjadi pukul 21.27 WIB dan bukan dipicu oleh gempa bumi. Sebab, tidak terdeteksi adanya aktivitas tektonik.
"Kemungkinan tsunami terjadi akibat longsor bawah laut karena pengaruh dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Pada saat bersamaan terjadi gelombang pasang akibat pengaruh bulan purnama. Jadi ada kombinasi antara fenomena alam yaitu tsunami dan gelombang pasang," tutur Sutopo.
Gelombang besar itu merujuk data BNPB hingga pukul 04.30 WIB tadi, telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 165 orang luka-luka, 2 orang hilang dan puluhan bangunan rusak akibat terjangan tsunami tersebut.
"Data korban kemungkinan masih akan terus bertambah mengingat belum semua daerah terdampak di data," jelas Sutopo.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Permudah Layanan Publik, Gubernur Khofifah Harapkan Seluruh Daerah di Jatim Bangun MPP
- Gelar Hearing, DPRD Banyuwangi Bahas Perpindahan NPWP PT BSI
- Bansos Dianggap Potensi Korupsi, MCW Dorong APH Bertindak Pro Aktif