Mayoritas pengusaha di Jawa Timur masih wait and see untuk
berinvestasi. Mereka masih akan menunggu pemilihan presiden (Pilpres)
selesai, termasuk menunggu siapa presiden terpilih.
Semua
pihak masih saling menunggu. Masih wait and see. Karena menyangkut arah
kebijakan ekonomi berikutnya. Jadi ditahan dulu,†kata Ketua Forum
Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur Nur Tjahyudi seusai diskusi
ekonomi di Hotel Whyndam, Surabaya, Sabtu (30/3).
Tjahyudi
menjelaskan, para investor saat ini telah menyiapkan berbagai
alternatif, dan itu baru akan diputuskan setelah gelaran Pilpres
selesai. Alternatif tersebut di antaranya melakukan ekspansi, mendirikan
usaha baru atau justru bertahan dengan kondisi sekarang.
Karena
itu, siapa yang terpilih pada Pilpres 17 April nanti sangat menentukan.
Sebab, hal itu berkaitan dengan arah kebijakan ekonomi masing-masing
calon. Jadi (Siapa Presidennya) sangat berpengaruh sekali,†tuturnya.
Meski
demikian, Tjahyuadi memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh baik
hingga lima tahun ke depan. Indikasi itu muncul karena kondisi ekonomi
Indonesia saampai saat ini masih stabil. Nilai tukar rupiah terjaga dan
daya beli masyarakat bagus.
Karena
itu, dia berharap keamanan di Indonesia tetap terjaga, terutama
pascapemilu. Sebab, situasi keamanan ini sangat menentukan terhadap
investasi di Indonesia.
Karena
itu, isu-isu kerusuhan, misalnya, sebisa mungkin diminimalisir. Jangan
sampai memberi dampak secara signifikan terhadap investasi. Kemudahan
izin juga menjadi pertimbangan,†katanya.
Sementara
itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memastikan ekonomi Indonesia
akan tumbuh signifikan. Keberhasilan ini kata dia tak luput dari langkah
tepat pemerintah dalam mengambil keputusan.
Luhut
mencontohkan, pada 2014 awal, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat
turun di angka 4.7 persen. Namun karena keberanian Jokowi mencabut
subsidi, ekonomi kembali tumbuh di angka 5,18 persen.
Presiden berani mengambil keputuan dengan advice yang benar yang tidak populer. Dan ini berhasil,†katanya.
Untuk
diketahui, acara diskusi ekonomi bertema Ekonomi Indonesia dan
Strategi Lima Tahun ke Depan†di Hotel Wyndham tersebut menghadirkan
narasumber tunggal, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut
Binsar Panjaitan.[bdp]" itemprop="headline"/>
Mayoritas pengusaha di Jawa Timur masih wait and see untuk
berinvestasi. Mereka masih akan menunggu pemilihan presiden (Pilpres)
selesai, termasuk menunggu siapa presiden terpilih.
Semua
pihak masih saling menunggu. Masih wait and see. Karena menyangkut arah
kebijakan ekonomi berikutnya. Jadi ditahan dulu,†kata Ketua Forum
Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur Nur Tjahyudi seusai diskusi
ekonomi di Hotel Whyndam, Surabaya, Sabtu (30/3).
Tjahyudi
menjelaskan, para investor saat ini telah menyiapkan berbagai
alternatif, dan itu baru akan diputuskan setelah gelaran Pilpres
selesai. Alternatif tersebut di antaranya melakukan ekspansi, mendirikan
usaha baru atau justru bertahan dengan kondisi sekarang.
Karena
itu, siapa yang terpilih pada Pilpres 17 April nanti sangat menentukan.
Sebab, hal itu berkaitan dengan arah kebijakan ekonomi masing-masing
calon. Jadi (Siapa Presidennya) sangat berpengaruh sekali,†tuturnya.
Meski
demikian, Tjahyuadi memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh baik
hingga lima tahun ke depan. Indikasi itu muncul karena kondisi ekonomi
Indonesia saampai saat ini masih stabil. Nilai tukar rupiah terjaga dan
daya beli masyarakat bagus.
Karena
itu, dia berharap keamanan di Indonesia tetap terjaga, terutama
pascapemilu. Sebab, situasi keamanan ini sangat menentukan terhadap
investasi di Indonesia.
Karena
itu, isu-isu kerusuhan, misalnya, sebisa mungkin diminimalisir. Jangan
sampai memberi dampak secara signifikan terhadap investasi. Kemudahan
izin juga menjadi pertimbangan,†katanya.
Sementara
itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memastikan ekonomi Indonesia
akan tumbuh signifikan. Keberhasilan ini kata dia tak luput dari langkah
tepat pemerintah dalam mengambil keputusan.
Luhut
mencontohkan, pada 2014 awal, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat
turun di angka 4.7 persen. Namun karena keberanian Jokowi mencabut
subsidi, ekonomi kembali tumbuh di angka 5,18 persen.
Presiden berani mengambil keputuan dengan advice yang benar yang tidak populer. Dan ini berhasil,†katanya.
Untuk
diketahui, acara diskusi ekonomi bertema Ekonomi Indonesia dan
Strategi Lima Tahun ke Depan†di Hotel Wyndham tersebut menghadirkan
narasumber tunggal, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut
Binsar Panjaitan.[bdp]" itemprop="description"/>
Mayoritas pengusaha di Jawa Timur masih wait and see untuk
berinvestasi. Mereka masih akan menunggu pemilihan presiden (Pilpres)
selesai, termasuk menunggu siapa presiden terpilih.
Semua
pihak masih saling menunggu. Masih wait and see. Karena menyangkut arah
kebijakan ekonomi berikutnya. Jadi ditahan dulu,†kata Ketua Forum
Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur Nur Tjahyudi seusai diskusi
ekonomi di Hotel Whyndam, Surabaya, Sabtu (30/3).
Tjahyudi
menjelaskan, para investor saat ini telah menyiapkan berbagai
alternatif, dan itu baru akan diputuskan setelah gelaran Pilpres
selesai. Alternatif tersebut di antaranya melakukan ekspansi, mendirikan
usaha baru atau justru bertahan dengan kondisi sekarang.
Karena
itu, siapa yang terpilih pada Pilpres 17 April nanti sangat menentukan.
Sebab, hal itu berkaitan dengan arah kebijakan ekonomi masing-masing
calon. Jadi (Siapa Presidennya) sangat berpengaruh sekali,†tuturnya.
Meski
demikian, Tjahyuadi memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh baik
hingga lima tahun ke depan. Indikasi itu muncul karena kondisi ekonomi
Indonesia saampai saat ini masih stabil. Nilai tukar rupiah terjaga dan
daya beli masyarakat bagus.
Karena
itu, dia berharap keamanan di Indonesia tetap terjaga, terutama
pascapemilu. Sebab, situasi keamanan ini sangat menentukan terhadap
investasi di Indonesia.
Karena
itu, isu-isu kerusuhan, misalnya, sebisa mungkin diminimalisir. Jangan
sampai memberi dampak secara signifikan terhadap investasi. Kemudahan
izin juga menjadi pertimbangan,†katanya.
Sementara
itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memastikan ekonomi Indonesia
akan tumbuh signifikan. Keberhasilan ini kata dia tak luput dari langkah
tepat pemerintah dalam mengambil keputusan.
Luhut
mencontohkan, pada 2014 awal, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat
turun di angka 4.7 persen. Namun karena keberanian Jokowi mencabut
subsidi, ekonomi kembali tumbuh di angka 5,18 persen.
Presiden berani mengambil keputuan dengan advice yang benar yang tidak populer. Dan ini berhasil,†katanya.
Untuk
diketahui, acara diskusi ekonomi bertema Ekonomi Indonesia dan
Strategi Lima Tahun ke Depan†di Hotel Wyndham tersebut menghadirkan
narasumber tunggal, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut
Binsar Panjaitan.[bdp]"/>
Mayoritas pengusaha di Jawa Timur masih wait and see untuk
berinvestasi. Mereka masih akan menunggu pemilihan presiden (Pilpres)
selesai, termasuk menunggu siapa presiden terpilih.
Semua
pihak masih saling menunggu. Masih wait and see. Karena menyangkut arah
kebijakan ekonomi berikutnya. Jadi ditahan dulu,†kata Ketua Forum
Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur Nur Tjahyudi seusai diskusi
ekonomi di Hotel Whyndam, Surabaya, Sabtu (30/3).
Tjahyudi
menjelaskan, para investor saat ini telah menyiapkan berbagai
alternatif, dan itu baru akan diputuskan setelah gelaran Pilpres
selesai. Alternatif tersebut di antaranya melakukan ekspansi, mendirikan
usaha baru atau justru bertahan dengan kondisi sekarang.
Karena
itu, siapa yang terpilih pada Pilpres 17 April nanti sangat menentukan.
Sebab, hal itu berkaitan dengan arah kebijakan ekonomi masing-masing
calon. Jadi (Siapa Presidennya) sangat berpengaruh sekali,†tuturnya.
Meski
demikian, Tjahyuadi memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh baik
hingga lima tahun ke depan. Indikasi itu muncul karena kondisi ekonomi
Indonesia saampai saat ini masih stabil. Nilai tukar rupiah terjaga dan
daya beli masyarakat bagus.
Karena
itu, dia berharap keamanan di Indonesia tetap terjaga, terutama
pascapemilu. Sebab, situasi keamanan ini sangat menentukan terhadap
investasi di Indonesia.
Karena
itu, isu-isu kerusuhan, misalnya, sebisa mungkin diminimalisir. Jangan
sampai memberi dampak secara signifikan terhadap investasi. Kemudahan
izin juga menjadi pertimbangan,†katanya.
Sementara
itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memastikan ekonomi Indonesia
akan tumbuh signifikan. Keberhasilan ini kata dia tak luput dari langkah
tepat pemerintah dalam mengambil keputusan.
Luhut
mencontohkan, pada 2014 awal, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat
turun di angka 4.7 persen. Namun karena keberanian Jokowi mencabut
subsidi, ekonomi kembali tumbuh di angka 5,18 persen.
Presiden berani mengambil keputuan dengan advice yang benar yang tidak populer. Dan ini berhasil,†katanya.
Untuk
diketahui, acara diskusi ekonomi bertema Ekonomi Indonesia dan
Strategi Lima Tahun ke Depan†di Hotel Wyndham tersebut menghadirkan
narasumber tunggal, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut
Binsar Panjaitan.[bdp]"/>
Skip to content
×
Beranda»EKONOMI»Tunggu Pilpres- Pengusaha Jatim Masih Wait and See...
Tunggu Pilpres- Pengusaha Jatim Masih Wait and See Soal Investasi
Mayoritas pengusaha di Jawa Timur masih wait and see untuk
berinvestasi. Mereka masih akan menunggu pemilihan presiden (Pilpres)
selesai, termasuk menunggu siapa presiden terpilih.
Semua
pihak masih saling menunggu. Masih wait and see. Karena menyangkut arah
kebijakan ekonomi berikutnya. Jadi ditahan dulu,†kata Ketua Forum
Komunikasi Asosiasi (Forkas) Jawa Timur Nur Tjahyudi seusai diskusi
ekonomi di Hotel Whyndam, Surabaya, Sabtu (30/3).
Tjahyudi
menjelaskan, para investor saat ini telah menyiapkan berbagai
alternatif, dan itu baru akan diputuskan setelah gelaran Pilpres
selesai. Alternatif tersebut di antaranya melakukan ekspansi, mendirikan
usaha baru atau justru bertahan dengan kondisi sekarang.
Karena
itu, siapa yang terpilih pada Pilpres 17 April nanti sangat menentukan.
Sebab, hal itu berkaitan dengan arah kebijakan ekonomi masing-masing
calon. Jadi (Siapa Presidennya) sangat berpengaruh sekali,†tuturnya.
Meski
demikian, Tjahyuadi memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh baik
hingga lima tahun ke depan. Indikasi itu muncul karena kondisi ekonomi
Indonesia saampai saat ini masih stabil. Nilai tukar rupiah terjaga dan
daya beli masyarakat bagus.
Karena
itu, dia berharap keamanan di Indonesia tetap terjaga, terutama
pascapemilu. Sebab, situasi keamanan ini sangat menentukan terhadap
investasi di Indonesia.
Karena
itu, isu-isu kerusuhan, misalnya, sebisa mungkin diminimalisir. Jangan
sampai memberi dampak secara signifikan terhadap investasi. Kemudahan
izin juga menjadi pertimbangan,†katanya.
Sementara
itu, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memastikan ekonomi Indonesia
akan tumbuh signifikan. Keberhasilan ini kata dia tak luput dari langkah
tepat pemerintah dalam mengambil keputusan.
Luhut
mencontohkan, pada 2014 awal, pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat
turun di angka 4.7 persen. Namun karena keberanian Jokowi mencabut
subsidi, ekonomi kembali tumbuh di angka 5,18 persen.
Presiden berani mengambil keputuan dengan advice yang benar yang tidak populer. Dan ini berhasil,†katanya.
Untuk
diketahui, acara diskusi ekonomi bertema Ekonomi Indonesia dan
Strategi Lima Tahun ke Depan†di Hotel Wyndham tersebut menghadirkan
narasumber tunggal, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut
Binsar Panjaitan.[bdp]