Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam (GPI) Diko Nugroho memprotes Kementerian Pemuda dan Olah Raga RI (Menpora) dibawah kepemimpinan Dito Ariotedjo yang mengundang ormas pemuda GPII dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Kepemudaan dan Keolahragaan dan Puncak Peringatan Hari Olah Raga Nasional tahun 2023.
- Bangkitkan Perekonomian Saat Pandemi, Anggota DPRD Jatim Ini Gelar Pelatihan UMKM Bagi Emak-emak Di Ponorogo
- Budiman Sudjatmiko: Penundaan Pemilu Mengkhianati Semangat Reformasi
- Ketum Demokrat AHY Akan Menerima Kunjungan Ketum Nasdem Surya Paloh
Menurut Diko, GPII masuk dalam daftar peserta undangan sesuai dengan Nomor : B/PR.03.00/8.28.26//SET/VII/ 2023 tanggal 28 Agustus 2023. GPII sesuai dengan daftar undangan berada di nomor 68.
Diketahui, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 8 September sampai dengan 9 September 2023 di Rawamangun, Jakarta Timur tersebut direncanakan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.
Diko menilai, Kemenpora telah kecolongan karena mengundang salah satu ormas terlarang GPII pada Puncak Peringatan Hari Olah Raga Nasional tahun 2023.
Diko mengatakan, GPII merupakan organisasi pemuda yang telah dilarang oleh Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden RI Nomor 139 tahun 1963.
Diko menjelaskan, larangan tersebut mengacu kepada penetapan Presiden RI Nomor 2 Tahun 1962.
Selain itu, kata Diko, Kementerian Sekretariat Negara RI telah mengeluarkan penegasan tentang status organisasi GPII dengan surat Nomor B-3561/Kemensetneg/D-3/SR.03/07/2015 pada tanggal 31 Juli 2015.
"Keputusan Presiden Nomor 139 tahun 1963 berlaku sampai saat ini dan belum dicabut," kata Diko melalui keterangan tertulisnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/9).
Diko mempertanyakan alasan Menpora menghadirkan organisasi terlarang dalam acara yang direncanakan dihadiri oleh Presiden tersebut sebagai kesengajaan ataukah ketidakpahamannya tentang dunia kepemudaan dan organisasi kepemudaan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cegah Terjadinya Dualisme, Menpora Terbitkan Peraturan Baru Tentang Tata Kelola Keolahragaan Indonesia
- Kemenpora Punya Data 300 Atlet Diaspora yang Berpeluang Dinaturalisasi
- Bahrain Jangan Cari-cari Alasan, Menpora Jamin Main di Indonesia Sangat Aman