Pertamina Foundation dan Omah Asa terus mendorong entrepreneurship berbasis pesantren.
- Korea Selatan Tawarkan Kerja Sama Sektor Pertanian untuk Capai Swasembada Pangan Indonesia
- Kunjungi Kadin Jatim, Pengusaha Libya dan Tunisia Bidik Impor Produk dari Indonesia
- Rumah Padat Karya Viaduct Gubeng, Peluang Bisnis dan Usaha MBR Kecamatan Gubeng
Bersama Koperasi Ardaya, kali ini mereka meluncurkan Jawara Pesantren (Jagoan Wirausaha Berbasis Pesantren), sebuah kompetisi bisnis untuk rekan pesantren dengan hadiah modal usaha.
Jawara Pesantren merupakan sebuah program pembinaan dan kompetisi kewirausahaan untuk komunitas Santri yang didukung oleh Pertamina Foundation, Omah Asa, dan Koperasi Ardaya.
Saat ini Jawara Pesantren diselenggarakan untuk area Jombang Raya yang telah diikuti oleh lebih dari 200 santri dan telah memasuki tahap final.
"Sebenarnya ini adalah program pendampingan bisnis oleh profesional. Tapi kami mengemasnya dalam bentuk kompetisi untuk melatih semangat entrepreneurship para peserta agar punya keberanian, keuletan, dan sikap kompetitif sebelum terjun ke dunia bisnis," kata creativepreneur dan founder Omah Asa, Gus Ipang Wahid, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu, (26/3).
Final Jawara Pesantren dilaksanakan pada Sabtu, (26/03) di Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy) dengan total 20 tim atau 60 santri yang berhasil menjadi finalis dengan kategori bisnis yang bervariasi seperti jasa desain, fesyen, kuliner, kursus, parfum, peternakan, hingga jaringan ritel.
Sebelum tahap Final, setiap peserta diwajibkan untuk mengikuti rangkaian program pendidikan fundamental kewirausahaan dengan materi yang terdiri dari business model canvas, pengembangan produk dan riset pasar, pemasaran, literasi digital, keuangan, legal, dan presentasi bisnis yang dibawakan oleh komunitas pendidik dari Koperasi Ardaya bersama Omah Asa dan di bantu PKKU unhasy.
Kata Gus Ipang, setelah mengikuti rangkaian pembinaan, setiap tim akan diberikan penilaian dan yang terbaik akan mendapatkan hadiah berupa modal kerja dari Pertamina Foundation. Tidak hanya pemberian modal kerja, para peserta dari Jawara Pesantren akan mendapatkan akses lanjutan.
Mereka memperoleh pembinaan secara berkala dari para mentor di komunitas pendidik Koperasi Ardaya sehingga komunitas pengusaha santri bisa terus berkonsultasi mengenai bisnis yang dijalankan serta memperoleh jaringan yang bermanfaat untuk pengembangan bisnisnya.
Gus Ipang berharap, komunitas santri bisa menjadi pengusaha yang menciptakan lapangan manfaat dan juga kedaulatan ekonomi terutama bagi ekosistem Pesantren.
"Semoga para pemenang Jawara Pesantren dapat secara konsisten menjalankan dan memperbesar bisnisnya, dan mengajak lebih banyak santri untuk berwirausaha," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Visi Jokowi Bangun Tol Laut Pada Akhirnya Hanya Sebatas Jargon
- Pemerintah Godok Skema KUR Bagi Alumni Program Kartu Prakerja
- Perusahaan China dan Korsel Suntik Dana untuk BUMN Baterai