Untung Tim Penguji Vaksin Sinovac Tolak Permintaan Jokowi, Dokter: Ilmuwan Tidak Pandai Berpolitik

Ujicoba tahap III vaksin corona produksi Sinovac dari China di Indonesia akan susah dilakukan. Hal ini seperti mencari vaksin influenza.


Demikian disampaikan dokter spesialis jantung, Berlian Idriansyah Idris dalam akun Twitter pribadinya, Kamis (23/7).

“Tentu kita menyambut baik rencana uji fase 3 vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Semua ingin pandemi ini berakhir,” tegasnya.

Namun kata dia, banyak pihak yang skeptis. Penyebabnya, hasil uji coba fase II vaksin ini belum dipublikasi. Tidak seperti vaksin Oxford-AstraZeneca (Oxf-AZ) yang dipublikasi di salah satu jurnal kedokteran paling bergengsi di dunia, Lancet.

“Mungkin baiknya kita mengikuti Brazil, yang menjalankan fase 3 vaksin Sinovac dan Oxf-AZ,” terangnya.

Terlepas dari itu, dia mengaku bersyukur dengan ketegasan ilmuwan vaksin senior Kusnandi Rusmil yang tegas menolak target dari Presiden Joko Widodo. Di mana presiden memberi target agar uji coba itu rampung dalam waktu tiga bulan.

“Permintaan presiden agar uji klinis fase III dapat segera diselesaikan dan vaksin tersedia dalam 3 bulan ke depan menimbulkan kekhawatiran politik akan mengorbankan sains. Untungnya permintaan ini ditolak,” urainya.

Berlian Idris yakin penolakan itu murni karena para peneliti menjalankan standar ilmiah tertinggi dalam bekerja. Sebab, bencana besar akan terjadi jika vaksin ini diloloskan ke publik saat uji fase III tidak berhasil.

“Ilmuwan tidak pandai berpolitik. Biarkan mereka bekerja profesional. Jangan permainkan angka hasil penelitian, jujurlah pada sains, karena nyawa anak bangsa taruhannya,” tutupnya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.


ikuti terus update berita rmoljatim di google news