Penyebaran aliran radikal menjadi salah satu hal yang diwaspadai Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Timur. Karena ada indikasi aliran ini masuk melalui sejumlah masjid, khususnya di lingkungan kampus.
- Wisuda IX IAI Bani Fattah Tambak Beras Jombang, Gubernur Khofifah Harapkan Wisudawan Adaptif dan Kreatif
- Tinjau Posko Pelayanan Mudik di Ngawi, Pj Gubernur Adhy: Layanannya Lengkap dan Pemudik yang Lelah Berkendara Silahkan Istirahat
- Indomaret dan Alfamart di Surabaya jadi Sasaran Curanmor
Untuk mencegah hal tersebut, Roziqi bekerjasama dengan DMI kabupaten/kota beserta takmir masjid. "Kami tunjukkan bagaimana bahaya radikalisme dengan menggandeng kepolisian terutama di desa-desa," ucapnya.
Salah satu langkah pencegahannya, dengan menyarankan agar pengurus masjid lebih selektif memilih khotib. Jangan sampai terlalu keras dalam menyampaikan dakwahnya jangan sembarangan, jangan yang keras itu. "Soalnya Kami sering mendapatkan laporan," lanjutnya.
Roziqi juga menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang menepati janji kampanyenya untuk memberikan uang penghargaan ke pengurus masjid melalui salah satu program nawa bakti satya yaitu Jatim Berkah.
"Tahun ini ada 11ribu imam masjid yang mendapatkan uang penghormatan, ini Kami prioritaskan untuk imam yang ada di pedesaan dan terpencil serta jauh dari perkotaan," ucapnya.
Setiap imam masjid mendapatkan Rp2 Juta dalam satu tahun.
"Untuk tahap pertama sudah selesai 5.000 untuk tahap November akan diselesaikan 6000 imam masjid," pungkasnya. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dispora Jatim Gerak Cepat Perbaiki Lintasan Lari Lapangan Jatim Seger yang Gelembung Akibat Cuaca Ekstrem
- Bupati Bondowoso Apresiasi Inovasi Satgas Covid-19 PCNU Bondowoso
- Bacakades yang Tak Lolos Tes Tulis Geruduk Kantor DPMD Bondowoso