Berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menempati posisi tertinggi dari para ketua umum partai politik (Ketum Parpol) lain.
- Suhu Ekstrem Landa Korsel, Peserta Jambore Pramuka Dunia 2023 Dilarikan ke Rumah Sakit
- Hadir di Musra VIII, Perwakilan Mahasiswa Turut Suarakan Tolak Usulan Perpanjangan Jabatan Presiden
- Khulaim Bertemu Komunitas Disabilitas, Serap Aspirasi Dan Berikan Santunan
"Kalau melihat hasil survei, sementara ini Prabowo paling atas. Diikuti oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Sementara Puan, Airlangga, dan Muhaimin jauh di bawah kedua nama itu," kata Direktur Eksekutif SMRC, Saiful Mujani, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (6/11).
Saiful lantas mencoba membandingkan kemungkinan peluang antara Prabowo dan AHY. Ia memetakan parpol-parpol yang berpotensi merapat ke Prabowo maupun AHY.
"Atas dasar bacaan terhadap elite partai, PDIP sudah hampir dipastikan tidak ke AHY. Nasdem kemungkinan tidak ke Prabowo. PDIP dan Nasdem mungkin tak bersama-sama lagi," tuturnya.
Terkait kemungkinan Nasdem bakal merapat ke AHY, bisa saja terjadi. Sebab, kata dia, Nasdem sulit untuk bergabung dengan Gerindra. Sedangkan partai lain seperti Golkar, bisa saja merapat ke Prabowo ataupun AHY, apabila pilihannya kedua ketum itu menjadi rival di Pilpres 2024.
"Golkar bisa dengan Prabowo maupun AHY, tergantung Airlangga dapat posisi nomor 1, 2 atau siapa peluang lebih baik untuk menang," urainya.
Sementara, kandidat cawapres yang akan mendampingi Prabowo diprediksi Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Sedangkan yang kemungkinan mendampingi AHY bisa saja Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
"Prabowo atau AHY? Kalau Puan berpasangan dengan Prabowo, maka Golkar mungkin tak ke Prabowo. Bila kans AHY baik, Airlangga bisa sama AHY," tutupnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Berharap Lebih Sejahtera, Ratusan Kepala Sekolah Dan Guru Madin Se-Malang Raya Dukung Prabowo-Gibran
- 28 PWNU dan 440 PCNU Ikrar Dukung Gus Yahya
- Harus Belajar dari Tragedi Sri Lanka, PKS Ingatkan Pemerintah Soal Utang Negara