Kekecewaan PBNU atas penunjukan Jendral TNI (Purn) Fachrul Razi sebagai Menteri Agama karena organisasi Islam terbesar itu sudah terlibat sangat jauh dalam gelaran Pilpres 2019.
- Pemerintah Naikkan Harga BBM, Demokrat: Bukti Tatakelola Ekonomi Amburadul
- Bacaleg Gerindra Kota Surabaya Lakukan Tes Kesehatan Kolektif
- Presiden Macron dan Presiden Jokowi Sepakati Tiga Kerjasama
"Dalam Pilpres ini referensi fikih itu tidak ada. Pertimbangannya pure politik. Padahal keterlibatan NU dalam Pilpres ini jauh lebih dalam dibandingkan Pilpres sebelumnya. Dan tiba-tiba di ujungnya, banyak pihak dalam tubuh NU menyuarakan kekecewannya dengan lantang. Nyesek, kan?!†tulis Sadad melalui akun Twitter pribadinya, @ansadad, dikutip Kantor Berita , Jum'at, (25/10).
Mengapa ini terjadi? Sadad menduga di NU telah banyak dimasuki orang-orang Parpol. Sehingga ketika posisi Menag dijabat Fachrul Razi, mereka merasa tidak puas.
"Saya menduga karena di dalam NU ada infiltrasi orang-orang Parpol. Mereka menjalankan agenda Parpol di dalam NU, atau bahkan menjadikan NU sebagai tameng. Saya yakin kiai-kiai sepuh tahu hal ini, hanya karena sifat husnuzan beliau-beliau mendiamkannya,†ujarnya.
Ditambahkan Sadad, NU tidak seharusnya bersaing dengan Parpol. Terutama dalam memperebutkan kursi menteri.
"Jadinya aneh dan lucu, NU harus bersaing dengan Parpol memperebutkan kursi menteri. Bahkan tak kalah lucu, NU harus bersaing dengan Parpol yang didirikannya sendiri dalam berebut kursi menteri. Kita semua tahu siapa yang menang? Benar-benar bikin sesak dada,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dukung Prabowo Capres, Mantan KSAU Singgung Ketegangan Laut China Selatan
- Soal Candaan Heru Budi Pindahkan ASN Bermasalah ke IKN, Dandhy Laksono: Melecehkan Warga Kalimantan
- Jelang KTT G20 di Bali, BNPT Matangkan Antisipasi Terorisme