Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar mengumumkan satu pasien PDP Kota Kediri meninggal dunia di RSUD Gambiran, Sabtu (9/5).
- Masa Karantina Ponpes Berakhir, Pemkab Banyuwangi: Terima Kasih Semuanya
- 4 Tahun Terakhir, Pemkot Surabaya Gelontorkan 266.375 Seragam dan Perlengkapan Sekolah Gratis
- DPRD Sampaikan Hasil Pembahasan dan Keputusan Terhadap LKPJ Wali Kota Malang 2021
"Pasien warga Kelurahan Ngletih, Kecamatan Pesantren ini datang ke RS Gambiran pada 3 Mei untuk berobat, dari pemeriksaan didapatkan pasien ini dari klaster Tulungagung," kata Abdullah Abu Bakar.
Karena dari klaster Tulungagung maka dilakukan rapid test ternyata rapid testnya negatif. Pasien ini datang dengan keluhan sesak nafas, batuk dan demam.
"Karena rapid test negatif, maka didiagnosa ODP, dan dirawat di ruangan biasa, ruang Pamenang. Kemudian setelah dirawat selama 6 hari, pada hari ini, 9 Mei, dokter yang merawat memerintahkan dilakukan rapid test ulang, dan ternyata hasilnya reaktif," tambah Mas Abu.
"Karena hasilnya positif statusnya dinaikkan PDP, dan harus dipindahkan ke ruang isolasi yang bertekanan negatif di RS Gambiran. Sambil menunggu proses pemindahan, kondisi pasien tiba-tiba memburuk dan kemudian meninggal dunia," jelasnya.
Pasien hari ini telah dimakamkan di Pemakaman Ngletih dengan protokol pemakaman Covid-19.
"Saya juga sudah memerintahkan Dinkes untuk melakukan atracing kepada keluarga pasien yang berinteraksi dengan almarhum, akan kami lakukan rapid test" tegas Mas Abu.
Walikota juga meminta agar warga Kota Kediri semakin disiplin dan waspada terkait pandemi corona, jangan pernah meremehkan.[andik/HMS]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Surabaya Beri Kepastian Hukum Pemegang Surat Ijo, 39 Sertifikat HGB di Atas HPL Diserahkan
- Bupati Anas Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Dokter karena Covid-19
- Bertemu Bupati Anas, Wamen Agama Kenang Susahnya Akses ke Banyuwangi Dulu