Aksi Warga Tumpang Pitu terus berlanjut, bahkan mereka berencana mendirikan tenda di depan Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim).
- Pria Misterius Tembak Mati Pimpinan Terkemuka Muslim Rohingya
- ODGJ Mengamuk di Probolinggo, Dua Warga Ditebas Pakai Parang
- Dampak Banjir Semarang, KAI Ubah Sejumlah Perjalanan Kereta
"Kami berencana mendirikan tenda di sini sampai gubernur mau menemui kita," tegas Humas warga, Nurhidayat kepada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (24/2).
Dia menegaskan hanya ingin ditemui Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
"Saya tidak ingin ditemui staf atau perwakilan. Kami ingin ditemui gubernur terkait permasalahan ini. Aksi akan terus berlanjut sampai gubernur mau menemui kami," jelasnya.
Sekedar diketahui, aksi yang dilakukan ini meminta agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mencabut ijin pertambangan emas PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI).
Sebelumnya, warga Sumberagung dan sekitarnya telah melakukan aksi tolak tambang dengan memasang tenda perjuangan pada 7 Januari 2020 di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi.
Pemasangan tenda tersebut merupakan sikap penolakan warga terkait kedatangan beking aparat keamanan dan tim perusahaan penambangan (PT BSI) yang akan melakukan kegiatan pertambangan di Gujung Salakan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto Terseret Arus Pantai Drini Gunungkidul, 3 Meninggal 1 Hilang
- Tuban Diguncang Gempa 6.0 SR, Tidak Berpotensi Tsunami
- Ucapan Belasungkawa Pemimpin Dunia Untuk Lebanon