Warga penolak tambang Tumpang Pitu di Banyuwangi mengaku kecewa dengan sikap Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa. Kekecewaan itu setelah warga melakukan pertemuan tertutup dengan Khofifah.
- Peringatan HUT Kota Malang ke-111 Digelar Sederhana, Wali Kota Wahyu Ajak Masyarakat Wujudkan Pembangunan Daerah
- Tak Kunjung Terima Buku Polis, 24 Nasabah Astra Life Tuntut Pengembalian Uang Premi Capai Rp 1,2 Miliar
- Roadshow Pejabat Baru, Kapolrestabes Sambangi Kantor Pusat Dakwah Muhammadiyah Surabaya
“Kita sangat kecewa terhadap sikap gubernur yang kurang memihak terhadap masyarakat terdampak. Dari tadi berkas sudah kita serahkan ke gubernur di situ harusnya gubernur dengar laporan kita, bukan justru bilang ada kelompok pro dan kontra,” kata Hidayat, salah seorang warga Tumpang Pitu, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, yang ikut hadir dalam pertemuan di Grahadi, Jumat (28/2).
Seharusnya, lanjut dia, gubernur lebih kepada penyelamatan lingkungan dan masayarakat di sana. “Terus terang kita sangat kecewa dengan sikap gubernur yang tidak jelas,” akunya.
Hidayat juga mengajukan permohonan pencabutan ijin tambang tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Kita sudah mengajukan sesuai dengan undang-undang, sudah mengajukan berkas agar gubernur mencabut ijin PT BSI dan PT DSI. Nah dari situ gubernur hanya punya waktu 30 hari untuk memberikan keputusan, apapun keputusannya akan kita tunggu,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pecah! Masyarakat Menyanyikan Lagu Nasional Hasil Kolaborasi Le Minerale di Perayaan HUT RI Ke-79
- Pemkot Surabaya Bakal Buka 2.789 Formasi di Rekrutmen ASN 2024, Ada PPPK hingga CPNS!
- Sinkronkan Data Kemiskinan Surabaya tahun 2022-2024, Wali Kota Eri Cahyadi Gandeng Bappenas
