Waspadai Gejala Computer Visual Syndrome

Oleh : dr. Nur Fitriana Corprianti Marchilia alumnus Fakultas Kedokteran UNAIR 2107


Menurut indrakanthi dkk. (2018), masyarakat Amerika menghabiskan waktu lebih dari 11 jam per hari di depan layar (handphone, tablet, desktop, dan lain-lain) baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk aktifitas yang berhubungan dengan pekerjaan.

Beberapa analisis penelitian menyimpulkan bahwa penggunaan gadget berdampak pada pengelihatan seseorang yang dikenal dengan Computer Visual Syndrome (CVS) (Poudel,2018). CVS adalah kumpulan gejala pada mata dan gangguan mata lainnya akibat penggunaan computer, tablet, smart phone secara terus menerus dalam waktu lama.

Gejala CVS meliputi antara lain gejala mata, gejala visual, sensitivitas terhadap cahaya, gejala pada otot dan gejala umum. Gejala mata yang dapat dirasakan oleh penderita biasanya mata terasa gatal, panas, mengganjal, dan merah.

Pandangan penderita juga dilaporkan kabur sebagai akibat dari gejala visual. Sensitivitas pada cahaya dapat terganggu jika penderita menggunakan gadget dalam jangka waktu yang lama. Nyeri pada leher, punggung, dan bahu merupakan gambaran dari gejala otot yang dapat dirasakan penderita CVS. Disamping itu juga terjadi gejala umum pada saat malam hari seperti mudah marah, cemas, berkeringat, dan kelelahan seluruh tubuh.

Penyebab CVS secara garis besar terdiri atas tiga faktor, yaitu : faktor individu, lingkungan, dan gadget itu sendiri. Yang termasuk faktor dari individu penderta yaitu posisi yang tidak ergonomis saat bekerja, memiliki kelainan tajam penglihatan (rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme),memiliki  penyakit lain yang diderita, dan durasi kebiasaan menatap monitor lebih dari 2 jam.

Faktor lingkungan berhubungan dengan ketidak seimbangan cahaya monitor dan cahaya lingkungan sekitar. Sedangkan faktor gadget yang menimbulkan CVS antara lain resolusi, kontras yang buruk, dan glare pada monitor.

Terapi CVS meliputi pemberian obat tetes air mata buatan, obat anti inflamasi, dan sikloplegik. Pemberian kacamata dilakukan jika terdapat kelainan tajam penglihatan pada penderita untuk memberikan kenyamanan saat melihat monitor.

Yang tidak kalah penting adalah melakukan pencegahan terjadinya gejala CVS dengan melakukan visual hygiene Caranya dengan istirahat setiap bekerja jarak dekat selama 20 menit, yaitu dengan melihat jauh jarak 20 kaki (6 meter) atau menutup mata sejenak selama 20 detik. Anjuran ini  dikenal dengan 20-20-20 rule. Berkedip secara sadar dan periodik juga dianjurkan.

Jarak monitor yang disarankan kesehatan dan kenyamanan kerja adalah 15-20⁰ di bawah garis mata dan berjarak 20-28 inch dari mata. Kecerahan monitor juga direkomendasikan diatur sekitar 120cd/m di ruangan tanpa sinar matahari langsung dan hindari penggunaan monitor di dalam ruangan dengan penerangan yang kurang (Aritonang, 2018)  

ikuti terus update berita rmoljatim di google news