Kebutuhan ruang isolasi pasien Covid-19 di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa masih terus ditambah pemerintah.
- Puskesmas Gantrung Madiun Tolak Permintaan Surat Rujukan Pasien BPJS PBID
- Indohealtcare Gakeslab Expo 2024, Pameran Inovasi dan Pengembangan Teknologi dalam Hadapi Tantangan Kesehatan di Masa Depan
- Mutasi Virus Corona B117 Masuk Indonesia, Gubernur Khofifah Minta Warga Jatim Tetap Tenang dan Waspada
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin meyakini usaha pemerintah memenuhi kebutuhan ruang isolasi pasien Covid-19 di wilayah Jawa bisa terpenuhi.
Karena ia memastikan pemerintah telah menyediakan Rumah Sakit Asrama Haji Pondok Gede berkapasitas seribu tempat tidur yang terdiri dari 900 tempat tidur perawatan dan 100 tempat tidur ICU.
"Kami juga meng-update mengenai tambahan sekitar 300 tempat tidur di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo," ujar Budi dalam jumpa pers virtual yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (16/7).
Selain itu, Budi menyebutkan tambahan tempat isolasi sebanyak 300 hingga 500 tempat tidur lagi yang dilakukan oleh Rumah Sakit Pertamina di Jakarta.
"Jadi, total mungkin ada persediaan hampir 2.000 tempat tidur tambahan yang sedang dipersiapkan untuk pasien dengan kategori sedang,” paparnya.
Untuk daerah lain di Jawa, Budi mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan bersama Kementerian PUPR tengah memengupayakan pembangunan rumah sakit (RS) lapangan di beberapa titik.
"Sudah mengunjungi Bandung dan juga Jawa Tengah dan sudah mengidentifikasi beberapa tempat untuk pembangunan rumah sakit lapangan yang memberikan tambahan tempat tidur, kalau memang diperlukan," ungkapnya.
Hingga hari ini, Budi memastikan timnya masih terus melakukan penelusuran lokasi pembangunan RS lapangan hingga ke daerah Surabaya.
Namun begitu, satu hal yang menurut Budi penting dan sudah diperintahkan Presiden Joko Widodo adalah mengenai pengetatan protokol kesehatan Covid-19.
Karena menurutnya, sebanyak apapun kapasitas rumah sakit ditambah tidak akan cukup jika di sisi hulunya, yaitu protokol kesehatan, tidak diperketat.
"Jadi beliau (Presiden Joko Widodo) memastikan bahwa penerapan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) itu harus diperketat. Dan diminta agar seluruh kementerian/lembaga dengan bantuan media bisa menyosialisasikan ini ke masyarakat, terutama yang paling penting adalah memakai masker," demikian Budi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Temuan Ilmuwan, Tisu Toilet jadi Sumber Penyakit Berbahaya
- Pasca Sidak Wali Kota Eri, Pelayanan RSUD dr Soewandhie Berubah Total
- Varian Baru Covid-19 Tak Ditemukan di Kabupaten Probolinggo