Zenius Education membuka akses ke lebih dari 80.000 video pembelajaran yang ada di platform Zenius, baik di website maupun aplikasi lewat program "SemuaBisaZenius". Program terbaru tersebut mengusung tema Bebas Akses bagi Seluruh Pelajar, Pembelajar, Pengajar, dan Semua Pelaku Pendidikan di Indonesia.
- Nadiem Makarim Buka Sekolah Yang Berada Di Zona Kuning Covid-19
- Tinjau Posko Pelayanan PPDB SMA dan SMK Negeri di UPT TIKP Jatim, Gubernur Khofifah Pastikan Aduan Masyarakat Terselesaikan Secara Tuntas
- 217 Makalah Dipresentasikan Dalam Pengmas
Di penghujung tahun 2019 ini, masih katanya, kami mengumumkan sebuah program "SemuaBisaZenius", dimana video pembelajaran Zenius dapat diakses bebas biaya. Harapannya, Zenius dapat memberikan manfaat lebih besar, lebih mendalam, dan manfaat ini bisa menjangkau lebih luas para pelajar, pembelajar, guru, maupun pelaku dunia pendidikan di seluruh Indonesia.
Sejak 2004, Zenius telah menjalani proses selama 15 tahun dalam merumuskan pendekatan belajar dengan teknologi yang mengutamakan pemahaman konseptual dan pembentukan daya nalar, sehingga kompetensi dasar yang ingin dibentuk adalah pemahaman mendalam mengenai konsep keilmuan, bukan hanya soal mengingat dan menghafal.
Dengan demikian, pelajar dan pembelajar diproyeksikan untuk memiliki pola pikir yang baik dan mampu beradaptasi serta mencari solusi atas masalah yang dihadapi. Kemampuan berpikir ini juga yang nantinya dibutuhkan oleh generasi masa depan untuk beradaptasi, berkolaborasi, dan bersaing. Pendekatan pembelajaran Zenius ini harapannya bisa turut membantu misi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Chief of Education Initiatives Zenius Education, Amanda Witdarmono, yang telah berpengalaman 5 tahun terjun langsung ke lapangan, mendengarkan suara para guru di berbagai pelosok Indonesia, melihat tantangan besar di berbagai daerah bersama program pemberdayaan guru, menegaskan bahwa distribusi persebaran tenaga pendidik dan sumber materi belajar pada negara kepulauan terbesar di dunia (Indonesia) merupakan tantangan tersendiri yang perlu disambut dengan solusi yang efektif dan efisien.
Data dari Kemendikbud tahun 2018 menyebutkan bahwa rasio guru dan siswa di Indonesia masih jauh dari proporsi ideal, di mana di tingkat SD rasio tersebut menyentuh angka 1:38, di tingkat SMP 1:35, dan di tingkat SMA 1:34.
"Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, distribusi tenaga pendidik dan materi belajar akan sulit dan memakan waktu yang lama untuk menjangkau seluruh pelosok Indonesia jika hanya didistribusikan melalui jalan darat dan laut saja. Oleh karena itu, perlu solusi yang efektif dan efisien dengan bantuan teknologi internet untuk mempercepat jangkauan materi belajar dan tenaga pendidik ke seluruh pelosok negeri,†demikian Amanda. [isa/mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- 10 Tahun Dedikasi, Sampoerna Academy Tegaskan Komitmen Terhadap Pendidikan STEAM Bertaraf Internasional
- Mendikbud: Pendidikan Tidak Dapat Berdiri Sendiri
- PPDB Tingkat SMA/SMKN Dibuka, Daya Tampung Sekolah Di Jatim Capai 221 Ribu Siswa