Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan berbagai langkah persiapan guna menyambut puncak demografi di Jatim pada tahun 2019. Yakni saat jumlah usia produktif mencapai 15 - 64 tahun.
- Diberhentikan dari Sekolah, Orang Tua Siswa Berprestasi Gugat Yayasan Kiai Syarifuddin Rp 1 Miliar
- PPDB Carut Marut, Al Hassanah Foundation Dukung Jokowi
- Siap Berlaga, Anargya ITS Rebut Juara FSAE Japan 2023
Ditambahkan Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo, pendekatan formal dan non formal juga dilakukan, seperti strategi link and macth terhadap 487 SMK bekerjasama dengan 80 perusahaan. Juga SMK berfilial dengan PTN seperti jenis bidang keahlian seperti teknologi dan rekayasa menggandeng ITS dan PENS ITS.
Pakde Karwo menjelaskan, Pemprov Jatim juga melakukan optimalisasi peran SMK dengan melakukan kerjasama dengan perusahaan luar negeri seperti bidang teknologi dan rekayasa. Kerjasama tersebut dilakukan dengan Jepang dan China. Serta, kerjasama bidang keahlian pariwisata yang dilakukan dengan Swiss.
"Sama halnya dengan motor listrik bekerjasama dengan Tianjin sudah kami lakukan sebelum adanya motor listrik seperti saat ini," tegasnya.
Menjawab tantangan ke depan agar SMK semakin diminati, Pakde Karwo mengusulkan adanya bridging dengan perguruan tinggi negeri. Maksudnya agar lulusan dari SMK juga bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Jadi ada kegelisahan bahwa lulusan SMK tidak bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Akhirnya, kami bertemu dengan forum rektor untuk mengakomodir permasalahan ini. Allhamdulillah, lulusan SMK di Jatim bisa melanjutkan ke jenjang tinggi,†pungkasnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bupati Lamongan Minta Program Unggulan Perintis Harus Bisa Dinikmati Masyarakat
- Kecewa Dengan Penahanan Ijazah, Fraksi Golkar DPRD Jatim Minta Dispendik Turun Tangan
- Kompetisi Robotik Berkonsep STEAM Digelar MakeX dan Bina School di Malang