Berbagai elemen masyarakat Surabaya turun ke jalan untuk menghelat Aksi Jeda Untuk Iklim di dalam bus.
- PPKM Se-Jawa Bali, Pemkot Kediri Tutup Sejumlah Ruas Jalan
- Kapolri Gelorakan Visi Indonesia Emas 2045 di Titik 0 IKN
- Diduga Akibat Bakar Sampah, Sebuah Warung di Bondowoso Hangus Terbakar
"Krisis iklim merupakan isu global melampaui identitas, kepentingan pribadi, dan batas-batas administratif wilayah negara. Ini berkaitan dengan kondisi satu-satunya bumi yang kita huni bersama, sebab itu butuh penanganan sinergis secara globalâ€, ujarnya.
Senada dengan Alvin, Ketua PMII Komisariat Sepuluh Nopember Surabaya, menjelaskan bahwa 11 tahun lagi, bumi akan mencapai climate tipping point (titik dimana segala sesuatu sudah tidak bisa diperbaiki lagi).
Bila kenaikan suhu 1,5 derajatcelcius tidak bisa ditahan lajunya dalam 11 tahun ini, maka ke depan tidak akan bisa dikendalikan lagi.
"Dampak pahit ini akan dirasakan terutama oleh generasi saya dan generasi setelah kita nantinyaâ€, kata Alvin.
Marhamah, Koordinator Aksi Jeda Untuk Iklim Surabaya mengatakan, bahwamelalui aksi ini masyarakat segera sadar akan kondisi 'Darurat Iklim’. Dari kesadaran ini akan memupuk dan makin bersemangat lagi untuk peduli dengan lingkungan.
"Keadaan ini harus menjadi pembicaraan semua orang karena penyelesaiannya hanya bisa terjadi ketika semua orang bertindak. 11 tahun untuk kita membenahi banyak hal." singkatnya.[bdp]
- Penerima Bansos di Probolinggo Wajib Tunjukan Surat Vaksin
- Permintaan Meningkat Saat Pandemi, Stok Kain Kafan di Kota Kediri Menipis
- Perkuat Sarpras Penanggulangan Kebakaran, Komisi B Setujui Anggaran Beli Mobil Damkar Khusus