Sebuah sekolah di Swedia timur kebanjiran kecaman setelah memaksa siswanya untuk turun ke jalanan dan mengambil bagian dari unjuk rasa menentang perubahan iklim.
- Hulu Kalimas Surabaya Meluap, 4 Desa di Driyorejo Gresik Kebanjiran
- Sempat Kontak WNI di Jalur Gaza, Dubes Zuhair Al Shun Berharap Dapat Kabar Baik
- Bawa Lima Orang, Perahu Nambangan Sungai Karangpilang Tenggelam
Dengan mengutip media lokal, Russia Today pada Senin (30/9) mengabarkan bahwa beberapa kepala sekolah di Swedia telah memberikan persetujuan bagi siswa untuk keluar dan menghadiri aksi unjuk rasa menentang perubahan iklim Jumat pekan kemarin. Namun tidak ada yang mewajibkannya ke para siswa.
Sedangkan sekolah di Umea itu mewajibkan siswanya untuk mengambil bagian dalam aksi tersebut, terlepas dari apakah mereka memang ingin ikut atau tidak.
Hal itu menuai kritik dan kecaman oleh warga Swedia di Twitter. Mereka menilai bahwa keputusan pihak sekolah itu tidak demokratis dan otoriter karena memaksa anak-anak untuk mengambil bagian dalam gerakan bahkan jika mereka tidak menginginkannya.
Anggota dewan setempat Anders Agren mengatakan dalam sebuah cuitan mengatakan bahwa orangtua para siswa di sekolah itu diberitahu bahwa sekolah telah membuat keputusan atas permintaan Greta Thunberg, aktivis iklim remaja yang lantang menyuarakan perubahan iklim di panggung dunia.
Melansir Kantor Berita Politik RMOL, Thunberg diketahui kerap membolos dari sekolah setiap hari Jumat selama setahun untuk turun ke jalan dan meminta kaum muda di seluruh dunia untuk bolos sekolah demi aksi global menentang perubahan iklim dan mendesak para pemimpin dunia untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim. [mkd]
- Densus 88 Amankan Terduga Teroris Di Mojokerto
- Kecelakaan Maut di Malang, Bus Pariwisata Tabrak Truk Galon, Sepeda Motor hingga Hancurkan Rumah Warga
- Bojonegoro Diguncang Gempa dengan Kekuatan 4,0 Magnitudo
ikuti update rmoljatim di google news